TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Insiden penembakan di Christchurch, Selandia Baru, yang menewaskan 50 orang mendapat respons dari warga Solo.
Salat gaib untuk mendoakan jemaah masjid korban penembakan di Selandia Baru digelar ribuan jemaah muslim dari tiga majelis meliputi Majelis Arrisalah, Majelis Jamuro dan Majelis Jamuri.
Kegiatan diadakan di Pondok Pesantren Az Zayadiyy, Tegalayu, Bumi, Laweyan, Solo Rabu (20/3/2019) malam.
Doa bersama yang diikuti pimpinan ponpes, pengasuh serta santri itu diisi dengan berbagai prosesi doa seperti, jamaah salat isya, istighosah dan mujahadah, jamaah salat gaib, serta mauidhoh hasanah.
"Ada sekitar 1.300 jamaah yang hadir, ini bentuk dukungan terhadap peristiwa kemanusiaan, belasungkawa terhadap korban aksi penembakan di masjid di Christchruch, Selandia Baru," kata KH Dian Nafi, Pengasuh Pondok Pesantren Al Mu'ayyad mewakili ketiga majelis.
"Semoga almarhum di terima di sisi Allah SWT Khusnul Khotimah mendapatkan maghfirah dan ditetapkan sebagai wafat syahid, dan bagi yang luka-luka segera disembuhkan," imbuhnya.
Bagi pria pengasuh ponpes yang akrab disapa Gus Dian itu, Selandia baru termasuk negara yang tenang.
Sementara pelajaran yang bisa dipetik dari peristiwa tersebut adalah jangan membiarkan hal yang terkait dengan kebencian menguasai kontrol terhadap diri.