Setelahnya, mereka dibawa ke negara asal pria.
2. Gadis Belia Jadi Korban
Pria asal Tiongkok dan Taiwan menyasar remaja berusia 15-16 tahun untuk dijadikan istri.
Beberapa keluarga korban yang ditemui Tribun mengungkapkan, pria tersebut memberikan janji manis hidup lebih enak di negara asalnya.
Tak sedikit yang kemudian anak-anak itu justru menjadi korban kekerasan dan mengalami depresi saat kembali ke Pontianak.
Parahnya lagi, saat mengurus dokumen seperti paspor, nama si gadis sengaja diganti.
3. Dipulangkan dalam kondisi Depresi
Satu di antara korban pernikahan gadis Pontianak dengan warga Taiwan, Ava (35) mengalami nasib miris.
Ava dipersunting pria asal Taiwan saat berusia 18 tahun.
Saat ini, Ava menderita depresi berat dan harus di rawat di RSJ Singkawang.
Ava depresi berat akibat perlakuan buruk dari sang suami.
"Suaminya itu sering kasar, mabuk-mabukkan. Pas si suami mabuk, dia bonceng anaknya pakai motor, lalu kecelakaan. Anaknya meninggal, suaminya ndak. Dari situ juga tambah stres, tambah lagi dikasarin sama suaminya," kata Amuk kepada Tribun, Jumat (15/3/2019).
Menikah pada usia 18 tahun, Ava diboyong suaminya ke Taiwan.
Sangat mengejutkan, pada usia hampir 30 tahun, kata Amuk, sang suami sengaja memulangkan Ava ke Pontianak dalam keadaan depresi berat.