News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menilik Kampung Ondomohen Surabaya, Got Disulap Jadi 'Tambak Ikan'

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga kampung Ondomohen menunjukkan bibit lele yang ditebar di got-got yang disulap jadi 'tambak ikan'

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Wilayah RT 8 RW 7 Kelurahan Ketabang, Genteng, Kota Surabaya menjadi lokasi yang cukup unik di perkotaan.

Melewati gang kecil di seberang area Sate Klopo Ondomohen yang khas Surabaya, area kampung Ondomohen terlihat sejuk dan berwarna warni.

Pesona gang kecil ini mulai menyita perhatian banyak tamu Pemerintah Kota Surabaya di tahun ini.

Pasalnya kampung ini mulai dikenal dengan beragam inovasi di lahan terbatas dan lokasinya berdekatan dengan Balai Kota Surabaya.

Salah satu inovasi yang menjadi sorotan di kampung ini terletak dekat gapura.

Di sana terdapat got di kiri kanan jalan kampung yang dipenuhi bibit ikan lele dan ikan nila.

Musmulyono, kader lingkungan RT 8 mengungkapkan inovasi ini tercipta karena minimnya lahan warga.

Bahkan tidak ada lahan kosong di gang yang terdiri dari 10 rumah tersebut.

Memanfaatkan air IPAL, warga mendesain saluran pembuangan rumah tangga masuk ke dalam pipa, dan memanfaatkan ruang sisa dalam got untuk budidaya ikan.

"Setiap tahun kalau ikut lomba kebersihan diminta inovasi. Tahun kedua ingin inovasi. Mau buat kolam fiber tidak ada lahannya,karena pasti mengurangi lahan untuk tanaman dan aktivitas warga,"urai pria yang ditunjuk sebagai fasilitator Lingkungan Wilayah Kecamatan Genteng ini.

Pembuatan kolam ikan di dalam got ini juga tak lepas dari IPAL yang dimiliki warga.

Pasalnya warga telah sempat membuat IPAL yang ditempatkan di dalam tanah sebagai pasokan air bersih untuk menyiram tanaman.

"Kalau cuma buat menyiram tanaman kan sayang, makanya kami alirkan untuk sumber air buat ikan,"ujarnya.

Dipilihnya got sebagai area budidaya juga tak lepas dari debit pembuangan air limbah rumah tangga yang terbilang sedikit.

Sehingga berbekal gorong royong warga, mereka mulai membuat saluran pembuangan untuk limbah rumah tangga melalui pipa.

Dengan memakai pipa, maka area got masih tersisa banyak ruang. Kemudian warga membuat lapisan kolam dan menyalurkan air IPAL pada kolam tersebut.

BACA SELENGKAPNYA >>>>> 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini