TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin meminta warga masyarakat tidak saling bermusuhan dalam Pilpres 2019.
Hal itu disampaikan Ma'ruf dalam acara 'Istighosah dan Deklarasi Kyai-Santri DIY untuk Kemenangan 01', di Yayasan Nur Iman Mlangi, Desa Nogotirto, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Kamis (28/3/2019).
Ma'ruf menyampaikan, meski berbeda pendapat, berbeda partai, ataupun berbeda pilihan di Pemilu 2019, namun tetap harus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
"Enggak usah bermusuhan, karena pilpres itu bukan perang," ujar Ma'ruf.
Ia menyebut, ada yang mengatakan jika pilpres adalah sebuah perang, bahkan sampai menyebutkan sebagai Perang Badar.
Ma'ruf Amin menegaskan, anggapan pilpres itu perang tidaklah benar.
Sebab, pilpres yang dilaksanakan lima tahun sekali bertujuan memilih pemimpin.
"Pilpres untuk memilih pemimpin yang visioner, pemimpin terbaik, pemimpin yang menjaga agama dan membangun kemakmuran," ujar dia.
Setiap calon, lanjut dia, menginginkan bisa memenangkan pilpres.
Namun, tidak boleh dengan cara-cara yang dapat memecah belah bangsa.
"Kita memang mau menang, tetapi tidak boleh merusak persatuan dan kesatuan bangsa," tegas Ma'ruf.
Ma'ruf Amin mengajak agar menyebarkan sikap saling mengasihi, saling mencintai dan saling menyayangi.
Sebab, sikap toleransi itu penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Gunakan hak pilih