Laporan Wartawan Tribun Jogja Ahmad Syarifudin
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Serangan hama wereng coklat merusak tanaman padi banyak dikeluhkan oleh para petani di Kabupaten Bantul yang mengakibatkan produksi gabah menurun sehingga mengakibatkan para petani merugi.
"Hama wereng selalu jadi masalah bagi petani menjelang panen. Soalnya, hama itu bisa masuk kedalam batang padi. Susah diberantas,” keluh Surjati, petani Bantul saat ditemui di area lahan persawahan di Karanggayam, Piyungan, Senin (8/4/2019)
Menurut dia, akibat serangan hama wereng lahan sawah miliknya yang berukuran sekitar 200 meter persegi hanya mampu menghasilkan 27 kilogram gabah.
Sisanya hanya kulit tanpa isi. Alhasil, petani pun merugi.
Sebagai petani, Surjati bukan berarti diam saja. Lelaki 63 tahun itu mengaku sudah berusaha berbagai cara untuk menyelamatkan tanaman padi dari serangan hama wereng seperti melakukan penyemprotan menggunakan pestisida.
Baca: Polisi Lengah, Dua Tersangka Kasus Pencurian Kabur
Namun seakan sia-sia. Tanaman padi miliknya tetap terserang hama sehingga hasilnya tidak maksimal.
"Hama wereng ini sulit dibasmi," tuturnya.
Surjati berharap pemerintah membantu supaya para petani bisa mengatasi persoalan hama wereng mengingat berbagai upaya yang telah dilakukan oleh dirinya belum memberikan hasil maksimal.
Bukan hanya Surjati, permasalahan terkait hama wereng dikeluhkan juga oleh petani lain, Sudarman.
Serangan hama wereng diakuinya memang sulit dikendalikan, karena ukurannya yang kecil dan sulit terdeteksi.
Apalagi, menurut dia belum ada predator yang memangsa serangga kecil itu sehingga populasi wereng sulit dikurangi. Sama seperti Surjati, akibat serangan hama, hasil panen padi Sudarman belum bisa memenuhi target bahkan cenderung mengalami penurunan