TRIBUNNEWS.COM -- Kecelakaan bus Malaysia Airlines di Selangor, Malaysia, pada Minggu (7/4/2019) malam, telah merenggut 12 korban meninggal dunia.
Korban yang meninggal, 4 di antaranya adalah Warga Negara Indonesia (WNI). Bahkan dalam bus yang saat ini membawa 43 orang itu, sampai saat ini masih ada 10 warga Indonesia lainnya alami luka serius.
Hngga kini, para korban masih dirawat di berbagai RS di Malaysia, bahkan satu di antaranya mengalami kritis.
"Masih ada 10 orang dalam perawatan, 1 orang dari Aceh atasnama Nawawi. Kondisinya masihkritis," ujar Perwakilan KBRI Malaysia Shabda Thian.
Baca: Surat Suara Tercoblos di Malaysia, Bawaslu Pastikan Asli, Fahri Hamzah: Ada Percetakan Liar
Baca: KRL Bekasi Gangguan, 7 Penumpang Pingsan
Shabda mengungkapkan bahwa dalam peristiwa itu, korban yang mengalami kecelakaan di dominasi oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kota Medan.
"Mayoritas para korban berasal dari Medan," jelasnya.
Terpisah, Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Medan mengaku belum mengetahui kondisi terkini 10 orang korban yang dirawat di rumah sakit tersebut.
"Kita masih menunggu informasi berita dari sana. Apakah korban masih bisa layak kerja setelah peristiwa itu. Kalau tidak pasti dipulangkan," jawab Fuad singkat.
Diberitakan sebelumnya, bahwa pada Minggu (7/4/2019) bus yang mengangkut 43 karyawan Malaysia Airlines masuk ke dalam selokan yang dalam.
Kecelakaan itu menewaskan 12 orang penumpang.
Di mana empat di antaranya adalah WNI yang berasal dari Aceh dan Sumatera Utara.
Dalam peristiwa itu, juga membuat 31 penumpang lainnnya juga mengalami luka-luka. Termasuk 10 WNI asal Indonesia.
Empat jenazah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang meninggal akibat kecelakaan bus karyawan Malaysia Airlines di Selangor, Malaysia, tiba di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumut, Kamis (11/4/2019) siang.
Baca: Unggah Video Vanessa Angel Bernyanyi dan Tampil Religius di Lapas, Bibi: Semoga Tuhan Makin Sayang
Keempat jenazah langsung dibawa ke rumahnya masing-masing untuk dimakamkan.
Jenazah diterbangkan ke Sumut menggunakan pesawat Malaysia Airlines dan mendarat di Bandara Kualanamu sekitar pukul 11.00 Wib.
Isak Tangis Keluarga Pecah Sambut Jenazah
Kedatangan jenazah disambut keluarga yang menunggu sejak pagi. Empat unit Ambulans disiagakan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP3TKI) Medan di Kualanamu.
Kasi Perlindungan BP3TKI Medan, Fuad Wahyudi mengatakan bahwa dua dari empat jenazah TKI itu merupakan warga Sumut dan dua lainnya warga Aceh.
Dua TKI asal Sumut yakni Ayu binti Zulkarnaen (22), warga Dusun 4, Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Serdang Bedagai (Sergai) dan Rosvita Loka Harahap (23), warga Dusun III Paluh Manan, Hamparan Perak, Deli Serdang.
Sementara dua korban lainnya berasal dari Aceh, yakni Azura Afrianti (22) dan Fitri Nurjahari (21).
“Semuanya hari ini dipulangkan, yakni 4 jenazah, 2 dari Aceh, 1 Sergai, 1 Paluh Manan,” kata Fuad Wahyudi, Kasi Perlindungan BP3TKI Medan di Kualanamu.
Keempat korban merupakan karyawan perusahaan kargo Malaysia Airlines.
Mereka merupakan bagian dari 43 karyawan Malaysia Airlines yang ada dalam bus yang kecelakaan di Selangor, Malaysia, pada Minggu (7/4/2019) malam sekitar pukul 23.30 WIB.
Dalam peristiwa itu, sebanyak 12 orang meninggal dunia termasuk keempat TKI itu.
Masih ada 10 TKI yang luka-luka akibat peristiwa itu. Fuad mengatakan, pihaknya masih menunggu kabar mereka dari Malaysia.
Baca: Nikita Mirzani Ingatkan Atta Halilintar agar Tak Jenguk Audrey hanya Semata untuk Membuat Konten
“Masih menunggu informasi karena yang luka sebagian masih dirawat di rumah sakit. Kalau ada yang cacat dianggap nggak bisa kerja nanti akan dipulangkan. Warga Sumut yang luka terdata 10 orang tetapi ada yang sudah keluar, yang rawat jalan 2 orang,” jelas Fuad.
Dia menambahkan, saat ini pihaknya mengutamakan pemulangan jenazah korban.
Selanjutnya mereka akan mengurus hak-hak ahli waris mereka.
“Kalau asuransi di Indonesia tidak ada, karena memang mereka semua rata-rata (sudah bekerja) di atas 2 tahun jadi asuransi di Indonesia sudah tidak ada," ujarnya.
"Hak asuransi di Malasyia tetap ada, nanti kita pada dasarnya yang utama pemulangan jenazah, baru hak-haknya akan kita urus,” jelas Fuad.
Setelah tiba di Bandara Kualanamu, salah seorang korban warga asal Paluh Manan, Rosvita Loka Harahap langsung diberangkatkan menuju rumah duka menggunakan Ambulans.
Sekitar pukul 12.00 WIB, jenazah Vita akhirnya sampai dirumah duka Dusun III Paluh Manan.
Kedatangan jenazah korban disambut isak tangis dari keluarga maupun kerabat dekat, yang sangat kehilangan dengan sosok korban yang dikenal sangat baik.
"Jenazah di makamkan sekitar pukul 12.30 WIB," kata ibu korban, Nurhayati (11/4/2019).
Disinggung soal keinginan terakhir Vita sebelum meninggal, yang ingin dipeluk oleh ibunya.
Nurhayati mengaku sudah menyanggupi hal tersebut.
"Tadi sudah ibu lakukan. Kain kafannya boleh dibuka. Saya peluk dia. Perasaannya waktu meluk sudah campur aduk, tidak bisa saya mengucapkannya. Adalah sekitar 5 menitan saya peluk dia untuk yang terakhir," ucap Nurhayati dengan suara lirih.
"Mungkin kalau saya tidak diangkat oleh orang karena jenazah mau di salatkan, pelukannya tidak akan saya lepaskan. Setelah meluk perasaan saya lega, bahagia, senang. Kayak manalah bahagianya bisa jumpa anak," urainya.
Masih kata Nurhayati, teman-teman korban yang datang juga mengatakan bahwa Vita merupakan sosok anak yang baik dan pendiam.
"Doakanlah, mudah-mudahan, jadikanlah dia masuk surga dan dilapangkan kuburnya," harap Nurhayati. (Andimaz Kahfi)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Korban Kecelakaan Bus Malaysia Airline Kebanyakan Warga Medan, Masih Ada 10 WNI Lain yang Dirawat