Selain itu juga harus punya produk hukum yang tegas, sehingga panitia pelaksana dapat menjalani dan mempertanggungjawabkan aturan tersebut.
Banyaknya pemegang A5 yang protes ke KPU Sleman membuat mereka akhirnya secara mandiri melakukan koordinasi.
Sembari menunggu pejabat KPU Sleman yang datang, mereka merumuskan masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang diserahkan kepada pegawai KPU yang kebetulan ada di kantor.
Alphatio (20) mahasiswa UGM asal Sumatera Selatan mengatakan berharap komisioner KPU datang dan memberikan jawaban atas pertanyaan yang mereka ajukan.
"Teman-teman kesini, tapi semua orang yang punya kewenangan untuk menjawab pertanyaan dan memberikan informasi valid tidak ada," paparnya.
Ia berharap akan diadakan pemilihan susulan.
Dan bila pun tidak bisa melakukan susulan dirinya pribadi akan berusaha membuat kanal aduan.
"Kita laporkan KPU. Karena hari ini penyelenggara KPU bermasalah, sedangkan ada bawaslu sebagai pengawas pemilu. Kita tidak memojokan, tapi memperbaiki. Tapi kita usahain tetep bisa memilih," paparnya.(*)