News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2019

10 Petugas TPS di Jabar Meninggal Dunia Karena Kelelahan Kawal Pemilu 2019

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana TPS 03 Desa Cipeundeuy, Bojong, Kabupaten Purwakarta, Rabu (17/4/2019) setelah ada seorang petugas yang meninggal.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG-Pemilu 2019 diwarnai kabar duka karena sejumlah petugas tempat pemungutan suara (TPS) meninggal dunia saat menjalankan tugasnya.

‎"Sejauh ini ada 10 orang yang kami terima laporannya meningal dunia di Kabupaten Garut, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Pangandaran.

Kami sedang upayakan beri santunan kepada keluarga yang ditinggalkan karena mereka tidak terproteksi," ujar Ketua KPU Jabar Rifqi Ali Mubarok di Jalan Garut, Jumat (19/4/2019).

Baca: Fadli Zon: Sandiaga Belum Tentu Datang ke Acara Syukuran Kemenangan

Baca: Pileg Kota Blitar, PKB Tambah 1 Kursi, Gerindra Berkurang 1 Kursi, PKS Pertama Kali Dapat Kursi

Pemilu 2019 kali ini terdiri dari pemilihan presiden, anggota legislatif DPR, DPRD kota kabupaten dan provinsi serta anggota DPD RI, dilakukan serentak‎.

Berbeda dengan Pemilu 2014. Kondisi kelelahan jadi salah satu dugaan penyebab kabar duka tersebut.

‎"Hampir semuanya ada yang serangan jantung, karena faktor kelelahan ada juga meninggal setelah menerima laporan kekurangan surat suara ini mungkin stres, ada juga faktor kelelahan ini kami terima laporan ini mungkin juga jadi bahan evaluasi ke depannya," ujar Rifqi.

Bagi KPU Jabar, petugas KPPS merupakan pahlawan demokrasi.

Pihaknya berduka sedalam-dalamnya atas meninggalnya para pahlawan demokrasi di Pemilu 2019.

"Atas nama KPU Jabar mengucapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya semoga almarhum khusnul khotimah.

Mereka bisa mengawal pemilu dan demokrasi berjalan dengan baik dan bagi keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan dan ketawakalan atas musibah ini," kata Rifqi.

Ia mengakui, teknis pelaksanaan Pemilu 2019 ini memakan waktu cukup panjang.

Pra pemilu saja, mereka disibukkan dengan logistik dari mulai kotak suara‎ hingga surat suara. Belum lagi urusan administrasi yang membutuhkan kejelian.

Pascapencoblosan, mereka disibukkan lagi dengan penghitungan surat suara pilpres, pileg dan surat suara anggota DPD RI yang ditotal jumlahnya mencapai ribuan.

Baca: Prabowo Disambut Ribuan Pendukungnya di Kertanegara

Baca: Blak-blakan, Ananta Rispo Bongkar Bayaran Main Film dan Open Mic, Lebih Gede Mana?

Tidak jarang, penghitungan suara ini pada Rabu (17/4) berlangsung hingga dini hari. Menurut Rifqi, itu harus jadi bahan evaluasi ke depan.

"Ke depan pemilu diupayakan tidak memakan waktu durasi yang cukup lama sehingga petugas kami tanpa jeda harus mengurus dokumen yang cukup ini yah cukup banyak," kata dia.

Selain petugas TPS yang meninggal dunia, anggota Polri yang bertugas pengamanan TPS di Kecamatan Cilengkrang, Aiptu M Saepudin juga meninggal dunia pada Rabu (17/4) karena kelelahan setelah malam sebelum pencoblosan, mengawal puluhan kotak suara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini