TRIBUNNEWS.COM, SEMARAPURA - Gunung Agung kembali mengalami erupsi, Minggu (21/4/2019) dini hari sekitar pukul 03.21 Wita.
Tinggi kolom abu pekat terpantau mencapai 2.000 meter di atas puncak ke arah Barat Daya.
Hujan abu vulkanik cukup deras terpantau hingga ke Klungkung.
Paparan abu cukup tebal terpantau oleh warga di seputaran lingkungan Kemuning, Semarapura sekitar pukul 05.00 Wita.
Abu vulkanik jelas tampak menempel di kendaraan dan dedaunan.
Paparan abu vulkanik yang cukup tebal seperti saat ini, terakhir terjadi di Klungkung saat masa krisis Gunung Agung di akhir tahun 2017 silam.
Baca: Gerindra: Sandiaga Tak Akan Kembali Jadi Wagub, Tapi Justru ke Sebelah Balai Kota di Kantor Wapres
"Hujan abunya cukup tebal. Seperti awal-awal letusan Gunung Agung tahun 2017 lalu," ungkap Putu Mirayanti, warga Kota Semarapura.
Laporan paparan hujan abu juga terpantau hingga wilayah Banjarangkan.
BPBD Klungkung langsung membagikan masker kepada warga.
Masker dibagikan kepada warga yang beraktivitas di pasar dan sekitaran Kota Semarapura.
"Karena paparan abu vulkanik cukup pekat, kami mengimbau masyarakat saat beraktivitas di luar rumah menggunakan masker," ujar Kalak BPBD Klungkung, I Putu Widiada.
Sementara, hingga saat ini aktivitas vulkanik Gunung Agung masih berstatus level III (Siaga).
Letusan Gunung Agung, Minggu (21/4/2019) dini hari tadi, terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi ± 2 menit 55 detik.
Letusan dengan itensitas kecil pun, masih kemungkinan terjadi sewaktu-waktu.
Baca: Gelagat Koalisi Adil Makmur Pecah Kongsi, Demokrat Bantah Tinggalkan Prabowo