TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Gubernur Bali I Wayan Koster kaget melihat sempitnya sel Lapas Kelas II A Kerobokan, Kuta Selatan, Badung.
Gubernur menilai Lapas tersebut sudah tak layak lagi sehingga perlu direlokasi.
Gubernur I Wayan Koster mengunjungi Lapas Kerobokan setelah menjadi inspektur upacara peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-55 Tahun 2019, Sabtu (27/4/2019) pagi.
Seusai upacara dan menyaksikan pertunjukan seni, Gubernur I Wayan Koster diajak berkeliling melihat kondisi ruang Lapas Kerobokan antara lain Wisma Amed dan Wisma Bedugul.
I Wayan Koster mengaku terkejut melihat tempat tidur para tahanan atau warga binaan.
"Saya melihat kondisi di Lapas Kerobokan ini sangat tidak memadai ya. Tempat tidur tahanan kecil sekali, satu ruang itu berempat dengan sekat yang bertingkat," ujarnya.
Lapas Kerobokan saat ini menampung narapidana sebanyak 1.706 orang atau jauh dari kapasitas idealnya yang hanya menampung sebanyak 323 orang.
Menurut gubernur, dia akan berkomunikasi dengan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly mengenai kelebihan kapasitas penghuni Lapas Kerobokan.
Baca: Prabowo-Sandi Cuma Dapat 1 Suara Saat Pemungutan Suara Ulang di TPS Winong Boyolali
"Saya akan coba berbicara dengan Kemenkumham. Memang tempat ini sudah kepenuhan. Lapas hanya menampung 300-an tapi terisi sampai 1.700-an ya bayangkan overnya itu gimana. Saya rasa memang ini tidak layak," tandasnya.
Gubernur mengatakan, langkah yang perlu diambil yaitu relokasi sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup penghuni Lapas.
"Iya saya kira harus relokasi, ini tempat sudah gak layak. Kita akan coba cari solusi," tambahnya.
Gubernur menginginkan lokasi Lapas dan rutan yang baru nanti jauh dari permukiman penduduk serta daerah wisata.
Bukan seperti Kerobokan yang berada di kawasan wisata Kuta.
"Kita cari dulu tempat yang jauh dari pemukiman masyarakat dan jauh dari tempat wisata. Cari daerah yang jauh (dari lokasi wisata) kalau bisa udaranya juga agak dingin sedikit. Ini kan panas dan pengap isinya. Kita carikan nanti di mana," tambahnya.