TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini punya cara tersendiri mengatasi kenakalan remaja dan anak putus sekolah.
Beberapa waktu lalu, SatpoL PP Surabaya mengamankan anak perempuan bernama YS (17) yang terjaring razia.
YS diamankan Jumat (24/4/2019) lalu saat sedang duduk-duduk di bawah Jembatan Suramadu, usai bekerja di warung sekitar lokasi tersebut.
Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya ikut turun tangan dan melakukan outreach (penjangkauan).
Hasilnya, diketahui YS mengalami putus sekolah sejak kelas 3 Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Dia tinggal di sebuah rumah kontrakan seluas 2 kali 3 meter bersama kakeknya bernama M (65) yang bekerja sebagai pemulung.
Ibu YS meninggal dunia pada 2017 lalu, sementara sang Ayah bekerja sebagai TKI.
Tapi sejak YS lahir, hingga kini sang ayah tak pernah memberi kabar.
Baca: Jokowi akan Pindahkan Ibukota Saat Anies Baswedan Jadi Gubernur: Reaksi Anies hingga Eks Menteri
Mendengar hal itu, Wali Kota Risma bersama jajaran berkunjung ke rumah YS di daerah Kelurahan Kapasari, Kecamatan Genteng Surabaya.
Wali Kota Risma memberikan dukungan dan semangat kepada YS agar lebih kuat menjalani hidup.
Risma juga memotivasi agar YS mau kembali melanjutkan pendidikan sekolah.
Melihat kondisi YS yang memprihatinkan, Wali Kota Risma langsung memberikan intervensi berupa bantuan untuk memperbaiki kondisi kehidupan YS dan sang kakek.
Mereka rencananya akan dipindahkan ke rumah layak huni Rusunawa Sukolilo.
YS juga mendapat bantuan biaya pendidikan untuk melanjutkan sekolahnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A), Chandra Oratmangun menyampaikan YS akan disekolahkan di SHS (Surabaya Hotel School).