Saat di rumah tersebut terjadi pemaksaan dan pengancaman terhadap korban, yaitu jika berteriak akan dibunuh. Korban pun akhirnya diperkosa pelaku.
Setelah selesai diperkosa, korban kemudian diantar kembali ke Pasar Anduonohu dan ditinggalkan oleh pelaku sekira pukul 13.00 Wita.
Korban yang sudah lemah, berjalan pulang dan melaporkan kejadian yang dialaminya ke ibunya.
Ketika kejadian tersebut, ayahnya sedang bekerja dan tidak ada di rumah.
Ibu R kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Poasia. Setelah identitas diambil dan dibuatkan laporan polisi, pada pukul 17.00 Wita, R dibawa ke RS Bhayangkara Kendari untuk divisum.
“Sampai jam lima sore, anak itu masih mengeluarkan darah di alat vitalnya. Bahkan di kakinya banyak darah yang mengering. Dan anak ini bilang, seperti mau terpisah pahanya lantaran sakitnya itu,” jelas Pelda Abdul Haris, Minggu (28/4/19) dikutip dari Media Lokal di Kendari.
Setelah kejadian, R takut dan enggan berbicara pada bapaknya.
Ibunya merasa shock dengan kejadian yang menimpah anaknya, dan pelaku sedang dikejar oleh polisi.
Esoknya, Senin (29/4/2019) Kota Kendari pun kembali geger, dimana Tim Buru Sergap (Buser) Polres Kendari berhasil menyelamatkan seorang bocah SD yang diculik orang tidak di kenal.
Korban berhasil diselamatkan oleh aparat, setelah beberapa jam diculik dan disandera oleh pelaku di tengah hutan Nanga-nanga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari.
Korban dikabarkan awalnya dijemput ke sekolah, pelaku mengaku adalah kenalan korban, namum usai korban mau dibawa, pelaku pun menyekapnya di tengah Hutan Nanga-nanga.
Kabar diculiknya bocah berinisial AP tersebut pun diketahui polisi dan langsung melakukan pengejaran, hingga korban berhasil diselamatkan oleh polisi.
Namun pelaku melarikan diri ke dalam Hutan Nanga-nanga.
“Korban berhasil kita selamatkan dari tangan pelaku dan saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari, untuk menjalano proses visum dan perawatan,” ujar Kasat Reskrim Polres Kendari, AKP Diki Kurniawan.