TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Peresmian Monumen KM Sinar Bangun di Pelabuhan Tigaras Kabupaten Simalungun, Kamis (2/5/2019), diwarnai tangisan keluarga korban.
Ratusan keluarga korban tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba datang melihat nama keluarga yang telah terukir di prasasti monumen.
Mereka memberikan kembang warna-warni sembari memanjatkan doa. Ada yang menangis, menjerit, hingga pingsan.
Petugas Satpol PP siaga dan membawa mereka ke ruangan khusus perawatan.
"Terukirlah namamu di sini, siappudanku (anakku yang paling kecil). Terukirlah namamu di sini boru-ku siappudan. Dimana kau boru?" ujar seorang ibu.
Seorang ibu berjilbab ungu dengan ditemani anak laki-lakinya mengusap nama anaknya dengan kembang berwarna-warni.
Ia melafalkan doa untuk anaknya yang tidak berhasil ditemukan Badan SAR Nasional.
"Selamat tinggal, anakku. Tenang kau di sana ya," ujarnya sembari terus mengusap kembang di nama anaknya.
Baca: Aksi Diam-diam Presiden Jokowi yang Tak Mau Ganggu Wawancara AHY Jadi Sorotan, Lihat Videonya
Seorang nenek bernama Marasi Butarbutar tak kuasa menahan tangis ketika melihat nama dua anaknya Manan Sitanggang dan Lusi Sitanggang terukir.
Begitu juga dengan satu cucunya, Lucky Sitanggang.
Keluarga asal Kota Pematangsiantar ini mengaku senang dengan monumen karena bagus.
Ia berharap pemerintah lebih memperhatikan kapasitas penumpang kapal di Danau Toba.
"Harus waspadalah. Janganlah sampai berlebihan seperti kemarin. Lebih waspada," ujarnya usai menabur bunga.
Selain menampilkan 164 nama korban yang tidak ditemukan, monumen ini juga menampilkan lokasi titik kordinat tenggelamnya KM Sinar Bangun.