Selain itu, pada monumen juga diletakkan motif ulos Simalungun.
Ia memastikan monumen ini memiliki nilai estetika sehingga dapat menjadi lokasi wisata religi atau ziarah.
"Ini kan bukan setahun dua tahun. Kami berharap ini ada terus. Makanya material awet.
Kemarin diminta secepat mungkin," ujarnya.
Monumen ini menampilkan daftar 164 korban jiwa yang meninggal pada tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun pada Juni 2018.
Rangka kapal yang berdiri di atas juga mengarah kepada lokasi tenggelamnya kapal.
Pada dinding monumen terdapat kronologis kejadian dan pada teras monumen terdapat anak tangga dengan ukuran kecil dan besar.
Suasana haru bercampur tangis menyelimuti penaburan bunga.
Banyak keluarga korban yang pingsan saat penaburan bunga.
Peresmian dibuka dengan doa oleh pendeta, pastor, dan ulama. (tmy/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Terukirlah Namamu, Boruku: Duka Mendalam Selimuti Peresmian Monumen KM Sinar Bangun