Pratu Suparlan menawarkan diri untuk menahan serangan Fretilin.
Sementara anggota Kopassus lainnya berlarian berlindung menuju bukit.
Pratu Suparlan maju menghadapi para pemberontak ganas itu seorang diri.
Ia hanya bermodalkan senapan milik rekannya yang sudah terkapar tak bernyawa.
Penuh kepercayaan diri, Pratu Suparlan pun menyerang ratusan Fretilin itu.
Sehebat apapun tembakan Pratu Suparlan, tak akan mampu menahan ribuan peluru yang menghujaninya.
Tubuhnya pun banyak tertembus timah panas yang ditembakkan para pemberontak.
Saking banyaknya terkena tembakan, membuat Pratu Suparlan tak bisa berdiri tegak.
Walaupun mencoba membalas tembakan menggunakan senapan di tangannya, Pratu Suparlan sudah tak sanggup melawan banyak.
Di antara hidup dan matinya Pratu Suparlan yang penuh luka ini, Fretilin malah terus menghujaninya dengan tembakan.
Baca: Deretan 6 Satuan Teror Terbaik di Dunia, Ada Salah Satunya Jadi Panutan Kopassus
Di detik-detik terakhir sisa tenaganya, Pratu Suparlan pun melakukan tindakan yang tak terduga.
Ternyata masih ada satu senjata pamungkas di dalam kantong seragamnya.
Pratu Suparlan merogoh sebuah granat lalu menarik pemicunya dan dengan berani melompat di antara para Fretilin itu, sambil mengucap takbir.
Ledakan granat ini telah memborbardir puluhan Fretilin.
Sebanyak 83 Fretilin menjadi korban, bersama Pratu Suparlan.
Setelah ledakan granat itu, bala bantuan pun datang.
Ratusan Fretilin yang masih tersisa pun berhamburan diserang oleh bala bantuan TNI.
Pasukan bantuan menemukan puluhan prajurit yang gugur dari kedua belah pihak dalam pertempuran tersebut
Diantaranya adalah 7 (tujuh) orang Unit Pratu Suparlan.
Mayat Pratu Suparlan ditemukan tidak utuh tidak utuh lagi.
Dari pihak Fretilin kehilangan 83 orang pasukannya, dan sisanya ditangkap hidup-hidup.
(Surya.co.id/Putra Dewangga Candra Seta)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Sosok Untung Pranoto Mantan Preman yang Jadi Kopassus, Kariernya Melesat dengan 17 Kali Naik Pangkat.