Lokasinya bisa ditempuh dalam waktu 1,5 jam dari Samarinda atau 45 menit dari Balikpapan dengan jalan darat.
Sebagian kawasan kini dilewati oleh ruas Tol Balikpapan-Samarinda.
Tol senilai Rp 6,2 triliun itu melintas sepanjang 24 kilometer di dalam Tahura Bukit Soeharto yang merupakan kawasan konservasi.
Segi Tiga Emas
Jokowi dan rombongan rencananya meninjau titik lokasi berbentuk segitiga di antara Kota Palangkaraya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Gunung Mas.
Lokasi yang dimaksud sudah lama disiapkan oleh Pemprov Kalteng melalui kota dan kabupaten, dengan status lahan hutan dengan kontur datar.
Peninjauan langsung ini juga akan dijadikan bahan kajian lanjutan dalam penetapan lokasi ibu kota yang baru. Lokasi ini bisa ditempuh sekitar 3 jam melalui jalan darat.
Namun, Presiden rencananya meninjau lokasi dengan menggunakan helikopter dengan didampingi Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan jajarannya.
Baca: Kata Egy Maulana Vikri soal Peluang Juara Liga Polandia dan Rencana Lebaran di Indonesia
Baca: Kata Egy Maulana Vikri soal Peluang Juara Liga Polandia dan Rencana Lebaran di Indonesia
Sementara itu, Pemprov Kalimantan Tengah mengaku telah menyiapkan lebih dari 300.000 hektar lahan untuk lokasi ibu kota baru walau belum juga ada kepastian.
Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Habib Said Ismail mengatakan, berbagai penelitian terkait dengan lokasi yang akan direncanakan jadi tempat ibu kota baru sudah dilakukan, yaitu lokasi yang terletak di antara Kota Palangkaraya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Gunung Mas.
Apa kelebihannya? Lokasi ini berada di perbatasan wilayah antara satu kota dan dua kabupaten dengan posisi kontur cukup datar.
“Lahan yang sudah disiapkan tersebut merupakan lahan bebas, tidak perlu ada pembebasan lahan, ganti rugi atau ganti untung, karena itu semua memang sudah dipersiapkan,” kata Habib Said. (Kurnia Tarigan)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perjalanan Jokowi Mencari Ibu Kota Baru, dari Bukit Soeharto Kaltim ke Segitiga Kalteng",