News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

TRIBUNNEWSWIKI : Hari Raya Saraswati

Penulis: Widi Hermawan
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hari Raya Saraswati

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Hari Raya Saraswati

Nama: Hari Raya Saraswati

Agama: Hindu

Diperingati: Setiap 210 hari, tiap hari Saniscara Umanis wuku Watugunung

Deskripsi:

Hari raya Saraswati (selanjutnya disebut Hari Saraswati) merupakan hari raya yang penting bagi umat Hindu.

Hari Saraswati dipercaya sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan yang suci kepada umat manusia untuk mewujudkan kemakmuran, kemajuan, perdamaian, dan meningkatkan keberadaban umat manusia (1). 

Di Indonesia. hari Saraswati diperingati setiap 210 hari sekali, tepatnya setiap hari Saniscara Umanis wuku Watugunung, yaitu hari terakhir di suatu lingkaran waktu.

Baca: Ini Cara Perhitungan Zakat Fitrah yang Dikeluarkan Jika Diganti dengan Uang

Baca: Indahnya Toleransi Antarumat Beragama di Manado

Hari Saraswati merupakan hari Pawedalan Sang Hyang Aji Saraswati, yakni hari dimana Sang Hyang Widhi memanifestasikan diri-Nya sebagai Dewa Ilmu Pengetahuan, yakni Dewi Saraswati.

Dewi Saraswati sendiri digambarkan sebagai sosok perempuan cantik berlengan empat yang duduk di atas teratai dan berwahana seekor angsa hamsa dan merak.

Kedua tangan kanannya membawa sitar atau veena dan ganatri, sedangkan kedua tangan kirinya yang satu membawa pustaka atau keropak sedangkan tangan kiri satunya ikut membawa sitar atau veena (2). 

Karena itu, Dewi Saraswati yang juga merupakan istri Dewa Brahma ini dikenal sebagai Dewi Pelindung atau pelimpah pengetahuan, kesadaran (widya), dan sastra.

Adapun makna dari penggambaran Dewi Saraswati adalah sebagai berikut:

1. Perempuan cantik menggambarkan keindahan dan ilmu pengetahuan itu memang indah dan luhur.

2. Weena atau gitar melambangkan kehalusan rasa (estetika).

3. Pustaka atau keropak, tempat disimpannya lontar-lontar menggambarkan ilmu pengetahuan.

4. Genitri adalah symbol lingkaran yang tak ada akhirnya, yang melambangkan bahwa ilmu pengetahuan itu tidak akan habis untuk dipelajari.

Ada pepatah Bali yang mengatakan, “Yadin ririh enu liu pelajahin” yang berarti “walaupun sudah pandai tetapi masih banyak lagi yang harus dipelajari”.

5. Teratai melambangkan kesucian Hyang Widhi Wasa. Ilmu pengetahuan itu hendaklah diamalkan dan selalu didasarkan pada kesucian hati dan kesucian tujuan.

6. Angsa adalah simbol kebijaksanaan, untuk membedakan antara yang baik dan buruk.
Umat Hindu di India juga merayakan hari Saraswati sebagai hari penciptaan. Bedanya, mereka merayakannya setiap tahun sekali.

Hari Raya Saraswati (Tribun Bali)


Doa dan Mantra


Adapun mantra atau doa-doa yang dibacakan ketika melakukan pemujaan terhadap Dewi Saraswati.

Mantra-mantra tersebut yaitu:

Om Sarasvati namastubhyam

Warade kāma rupini

Siddharāmbha karisyāmi

Siddhir bhavantu me sadā

Adapun makna dari doa tersebut adalah “Om Hyang Saraswati dalam wujud-Mu sebagai pemberi berkah, terwujud dalam bentuk yang sangat didambakan. Semogalah segala kegiatan yang hamba lakukan selalu sukses atas karunia-Mu” (3). 

Selain itu, ada juga beberapa mantra pujaan lain yang biasa dilantunkan per sloka atau beberapa sloka, di antaranya:

Om Pranamya sarwa dewanca

Paramãtma nama wanca

Rupa sidhi karoksabet

Saraswati nama myaham

Om padma patram wimalaksmi

Padma kçara nandini

Nityam padma laya dewi

Tubhyam namah Saraswati

Om Brahma putri maha dewi

Brahmanye Brahma nandini

Saraswati sajňna yani

Praya naya Saraswati

Om kawyam wyakaranam tarkham

Weda çastram puranakam

Kalpa sidhini tantrani

Twam prasadat karoksabet

Om sulabha twam swara mantra

Irabheyam phalakam param

Sarwa kleça winaçanam

Santhi twam sanggatot manam

Om atheni rasa hasranam

Sarwa roga winaçanam

Twam mama sarwa sidhyantu

Sarwa karya prasidhyaye

Om Sang Saraswati sweta warna ya namah swaha

Om Bang Saraswati rakta warna ya namah swaha

Om Tang Saraswati pita warna ya namah swaha

Om Ang Saraswati kresna warna ya namah swaha

Om Ing Saraswati wiçwa warna ya namah swaha

Sementara itu, makna dari mantra pujaan tersebut adalah:

Om Sang Hyang Saraswati, yang dihormati oleh semua dewa dewi

Karena engkau adalah Brahman yang dimuliakan

Merupakan wujud yang kuasa

Kami muliakan Engkau dengan gelar Saraswati

Om Sang Hyang Saraswati, Engkau suci bersih bagai daun bunga teratai

Berambut indah bagai sari bunga teratai

Selalu ada di sekitar padma

Patut dihormati sebagai sumber ilmu pengetahuan

Om Sakti Sang Hyang Brahma, Engkau dewi yang maha agung

Selalu ada bersama Brahma

Diberi gelar Saraswati yang indah

Mengatur semua mahluk

Om Sang hyang Saraswati, Engkau mengubah segala ilmu tattwa

Weda dan Sastra, Purana-purana, serta ilmu Tantra

Yang menjiwai dan berkuasa sepanjang jaman

Engkaulah penciptanya

Om Sang Hyang Saraswati, atas anugrah-Mu semoga doa kami menjadi bertuah,

Mendatangkan segala kebaikan untuk seluruh dunia

Semoga bathin yang cemar dan kotor menjadi musnah

Semoga damai dan bersatu bhatin kami kepadaMu

Om Sang Hyang Saraswati, berkenan kiranya Engkau menganugrahi perasaan bathin yang indah, semoga yang menimbulkan penyakit menjadi musnah, berkenan kiranya engkau menganugrahi kami serba sejahtera, sehingga tugas karya kami terselesaikan

Om Sang Hyang Saraswati, demikian puja kami kepada-Mu, dalam prabhawa-Mu sebagai Sang Hyang Sadyajata, Sang Hyang Bhamadewa, Sang Hyang Tat purusha, Sang Hyang Aghora, serta dalam prabhawa-Mu sebagai Sang Hyang Içyana dengan pancaran warna putih, merah, kuning, hitam, serta serba warna.

Adapun makna pemujaan Dewi Saraswati ini sendiri merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia ilmu pengetahuan yang telah dilimpahkan kepada umat manusia sehingga terbebas dari kebodohan.

Setelah selesai melakukan Saraswati puja, biasanya akan dilakukan mesambang semadhi, yakni semedi di tempat yang suci di malam hari.

Dalam semedi ini biasanya umat Hindu membaca lontar-lontar semalam suntuk dengan tujuan menemukan pencerahan Ida Hyang Saraswati.

Keesokan harinya kemudian akan dilakukan Banyi Pinaruh, yaitu menyucikan diri saat pagi buta dengan cara berkeramas menggunakan air kumkuman.

Pada tahun 2018, umat Hindu di Indonesia memperingati hari Saraswati sebanyak dua kali pada 17 Maret
dan 13 Oktober 2018.

Sedangkan di tahun 2019, peringatan hari Saraswati kembali dilaksanakan pada 11 Mei dan akan diperingati lagi pada tanggal 7 Desember mendatang.

Sumber:
(1) https://www.bulelengkab.go.id/detail/artikel/makna-dan-inti-perayaan-hari-raya-saraswati-71
(2) http://www.dharmagiriutama.org/hari-suci-saraswati.html
(3) http://bali.tribunnews.com/2019/05/10/doa-doa-saat-hari-saraswati-muliakan-pengetahuan-dengan-melakukan-yoga?page=4

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini