"Saya dapat informasi bahwa anak saya ada di Polsek Seririt. Ternyata anak saya habis dikeroyok teman sekolahnya. Kemudian langsung saya bawa ke RS Paratama lalu dirujuk ke RS Santi Garaha untuk dirontgen," katanya.
Menutut Y, pihaknya sejatinya sudah berupaya menempuh jalur kekeluargaan.
Mediasi sempat dilakukan di sekolah dengan disaksikan oleh aparat kepolisian.
Namun hingga kini Y menilai keluarga dari pihak pelaku tidak memiliki itikad baik.
"Mereka (pelaku) tidak pernah menengok anak saya. Kami ingin teruskan masalah ini ke polisi untuk menuntut keadilan," ucapnya.
Kapolsek Seririt, Kompol Wayan Suka, membenarkan adanya kejadian tersebut.
Hanya saja kasus itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
Namun bila akhirnya pihak keluarga korban ingin melanjutkan kasus ke ranah hukum, maka kasus akan diteruskan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Buleleng.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Kronologi Siswi SMK di Buleleng Dikeroyok 3 Teman Sekolahnya, Diduga Tersinggung Dengar Tawa Korban