TRIBUNNEWS.COM - Dalam potongan tubuh korban mutilasi di Pasar Besar Malang ditemukan tatto.
Ternyata tatto itu diukir oleh pelaku dengan cara yang tak biasa.
Karena dianggap mempunyai gangguan kejiwaan, terduga pelaku mutilasi di Matahari Pasar Besar Kota Malang, Sugeng Angga Santoso rencananya akan diberi pendampingan oleh polisi.
Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri mengatakan, Sugeng nantinya akan didampingi dokter maupun psikiater.
Kata Asfuri, Sugeng hingga saat ini dinilai kooperatif dalam memberikan informasi.
Baca: Berkenalan di Hari Kematian Korban, Sugeng Baru Lakukan Mutilasi 3 Hari Kemudian
Baca: Gara-gara Jatuh Cinta pada Adik Sendiri, Terduga Pelaku Mutilasi Sadis di Malang Alami Gangguan Jiwa
Meski informasi yang telah diberikan Sugeng dianggap perlu pendalaman lagi agar mudah dipahami.
"Rencananya, yang bersangkutan akan kami beri pendampingan agar ada yang menemani ketika dilakukan penyelidikan," ucapnya.
Kasus mutilasi di Matahari Pasar Besar hingga kini masih didalami Polres Malang Kota.
Sebab, ada beberapa kejanggalan yang hingga kini belum juga terungkap.
Mulai dari motif terduga pelaku melakukan mutilasi, kemudian pelaku juga mentato tubuh korban.
Kata Asfuri, tato tersebut memang dibuat oleh Sugeng dengan menggunakan jarum yang kemudian dipukul dengan palu.
Baca: Sugeng Terduga Pelaku Mutilasi di Pasar Besar Malang Ditangkap, Disebut Pernah Potong Lidah Pacar
Baca: Sebelum Jadi Pelaku Mutilasi, Sugeng Pernah Potong Lidah Pacarnya
Proses mentato itu dilakukan Sugeng saat korban sudah meninggal dunia.
"Terduga pelaku ini nekat melakukan mutilasi karena permintaan dari korban. Dan pelaku mengaku mendapatkan bisikan-bisikan untuk melakukan mutilasi kepada korban," tandasnya.
Sugeng Selalu Bikin Geger di Kampungnya
Pelaku mutilasi tubun perempuan yang ditemukan di Matahari Pasar Besar Kota Malang, akhirnya berhasil diungkap polisi, Selasa (13/5/2019).
Dia adalah Sugeng Angga Santoso, sosok yang pernah berdomisili di Jodipan Wetan Gang Ill RT 04 RW 06 Kota Malang.