Sugeng juga pernah memotong lidah kekasihnya dan memukul kepala ayahnya dengan menggunakan palu.
Baca: 7 Fakta Baru Mayat Dimutilasi di Pasar Besar Malang, Dugaan Sugeng Sang Pelaku Stres & Riwayat KDRT
Baca: Cerita Penangkapan dan Pengakuan Aneh Pelaku Mutilasi di Malang Jawa Timur
"Sugeng ini dari dulu selalu bikin gempar warga. Bahkan, Sugeng juga pernah di usir dari sini (Jodipan) sekitar 7-8 tahun lalu," ujarnya.
Narko paham betul dengan Sugeng karena rumahnya berdempetan dengan Sugeng.
Narko mengatakan, Sugeng memang dari dulu memiliki kelainan.
Tak hanya Sugeng, namun beberapa keluarganya juga memiliki sifat aneh seperti Sugeng.
"Sepertinya gangguan ini sudah menggaris di keluarganya. Buktinya keluarganya saja sudah tidak tahu-menahu," ucapnya.
Selama menjadi tetangganya dulu, Narko merasa Sugeng selalu membuat ulah.
Hingga Narko pernah melaporkan Sugeng ke Polisi lantaran hampir membakar rumahnya tahun 2011.
Baca: TERUNGKAP, Inilah Alasan Nyeleneh Sugeng Tega MEMUTILASI Dengan Sadis Wanita di Pasar Besar Malang
Baca: Jalankan Wasiat, Sugeng Potong Tubuh Korban Mutilasi di Malang dan Ukir Tato di Telapak Kakinya
Meski demikian, polisi belum bisa mengurus Sugeng lantaran pernah masuk Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang.
Hal inilah, yang membuat polisi enggan menangkap Sugeng.
"Sugeng ini kalau berbicara sama orang normal modelnya seperti orang gila. Tapi, kalau pihak Rumah Sakit Jiwa yang mengajak berbicara dia kayak orang normal. Itu yang membuat RSJ tidak membawanya," terang Narko.
Sementara itu, Muhammad Luthfi (46), Ketua RW 06 Kelurahan Jodipan mengatakan, Sugeng dulu merupakan warga Jodipan.
Sugeng dulu tinggal bersama keluarganya di Jodipan bersama dengan kedua orang tuanya.
Setelah rumah yang ditinggali Sugeng dibeli oleh ayah Lutfhi, Sugeng akhirnya meninggalkan Jodipan.