Sedangkan pada opsi penggunaan nama tempat, kebanyakan mengusulkan penggunaan nama Bandara International Yogyakarta (BIY) Kulonprogo, Frase ini juga dipandang selaras dengan makna alih bahasa dari Yogyakarta International Airport.
Namun, menurut Hasto secara pribadi, ada pentingnya juga ditambahkan nama pahlawan selain merujuk kepada nama tempat semata.
Baca: Pertemuannya dengan Jokowi Berbuntut Panjang, Bupati Klungkung Didepak dari Grup WA Gerindra Bali
Hal ini menjadi bentuk penghargaan kepada jasa para pahlawan.
Ia membandingkan penyebutan nama Bandara Yogyakarta, Bandara Surabaya dan lainnya dengan nama Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali.
"Karena ada rekomendasi dari Kemenhub maka sekarang kita usulkan nama bandara dengan tidak menggunakan bahasa Inggris, yakni Bandara Internasional Yogyakarta (BIY) Kulonprogo. Lepas dari itu, saya mengikuti usulan dan pendapat para tokoh di Kulonprogo. Kami juga mendukung apa yang menjadi pilihan Gubernur untuk diusulkan ke kementerian," kata Hasto.
Tak Gunakan Bahasa Asing
Pelaksana Tugas Sementara (PTS) General Manager YIA PT Angkasa Pura I, Agus Pandu Purnama, mengatakan Pemda DIY dan Pemkab Kulonprogo sebelumnya memang telah mengusulkan nama bandara itu sebagai YIA.
Namun, belakangan ada rekomendasi dari Ombudsman RI agar penggunaan nama itu tidak berbahasa asing sehingga sementara ini tetap dengan sebutan BIY namun dibubuhi YIA di belakangnya.
Secara prinsip, AP I dalam hal ini akan melaksanakan keputusan apapun yang muncul terkait nama tersebut, termasuk jika harus menggunakan nama pahlawan.
Karena, nama bandara menjadi domain pemerintah daerah dan dengan persetujuan kementerian.
Pihaknya juga masih menunggu surat resmi dari pusat terkait hal itu.
Angkasa Pura pada akun instagramnya beberapa waktu lalu sudah menegaskan, nama bandara baru Yogyakarta di Kulonprogo adalah Bandara Internasional Yogyakarta.
Disebutkan, setiap bandara punya dua kode unik. Ada versi International Air Transport Association (IATA) dan versi International Civil Aviation Organization (ICAO).
Kode IATA biasanya terdiri dari 3 huruf (3 letter code) yang lebih umum digunakan seperti untuk mendukung kegiatan komersial dan operasional seperti reservasi, penerbitan tiket, tarif, pengiriman kargo dan penanganan bagasi oleh maskapai penerbangan.