Seorang saksi bernama Dadan Bunyamin (39) yang sehari-harinya berjualan mi ayam mengatakan awalnya ia mendengar Yanti, istri Ketua KPU Cianjur itu tiba-tiba berteriak di malam hari.
Baca: Menkominfo Belum Tahu Kapan Medsos akan Pulih, Tunggu Informasi dari Aparat Keamanan
"Saya lewat belakang rumah, saya mendengar Ibu Yanti teriak, anaknya Aria masih di dalam," ujar Dadan Bunyamin, yang sehari-hari sebagai penjual mi ayam ini saat ditemui di rumahnya, Jumat (24/5/2019).
Dadan mengatakan, ia beberapa saat melihat ke dalam rumah memperhatikan situasi apakah pelaku masih berada di dalam.
Baca: Ini yang Bikin Alvin Faiz Berurai Air Mata Saat Turun ke Liang Lahat Arifin Ilham, Melantunkan Adzan
Namun ia melihat di dalam rumah sudah tak ada para pelaku.
Dadan langsung membawa Aria yang masih berada di dalam rumah ke tempat yang lebih aman.
"Jadi saat menyergap kami berenam, saya lewat belakang rumah," kata Dadan.
Dadan mengatakan, beberapa menit pihak kepolisian pun datang ke rumah ketua KPU Cianjur.
Berdasarkan informasi, kejadian tersebut berawal saat Yanti menunaikan salat Isya.
Tiba-tiba dua orang tak dikenal masuk ke rumahnya yang saat itu hanya dihuni anak semata wayangnya yang masih kecil.
Baca: Dipisahkan Ajal, Putri Bungsu Ustaz Arifin Ilham Belum Sempat Rasakan Peluk dan Cium Sang Ayah
"Pelakunya dua orang, keduanya memakai penutup muka. Mereka masuk lewat pintu depan, karena saya lupa belum mengunci pintu. Pelaku langsung saja masuk dan menyekap saya dengan mengikat saya dengan tali tambang plastik," kata Yanti, kepada wartawan, Jumat (24/5/2019) dini hari.
Setelah mengikatnya, kedua pelaku langsung menyeret dirinya ke bagian belakang rumah.
"Pelaku sempat meminta saya untuk menelepon suami saya yang saat itu masih ada urusan di luar rumah," ujarnya.
Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Budi Nuryanto mengatakan, pihaknya juga masih menyelidiki laporan adanya penyekapan istri ketua KPU.
"Kami sedang lidik, untuk mengetahui motif dari penyekapan ini," kata Budi.
Mana Hilman?
Kejadian penyekapan istri Ketua KPU Cianjur Hilman Wahyudi, Yanti, masih menyisakan misteri.
Dua pelaku yang melakukan penyekapan terhadap Yanti sama sekali tak mengambil barang berharga dari rumah Ketua KPU Cianjur di Kampung Karangtengah, RT 02/09, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.
Seorang saksi mata, Dadan Bunyamin (49) mengatakan, telepon genggam milik istri Ketua KPU pun masih ada beserta barang berharga lainnya di dalam rumah.
"Saya juga bingung motifnya apa para pelaku itu, karena tak ada barang hilang dari rumah Ketua KPU Cianjur," kata Dadan, Jumat (24/5/2019).
Dadan mengatakan, dari penuturan istri Ketua KPU yang ditolongnya, para pelaku hanya berteriak, mana Hilman, mana Hilman.
"Sejak tengah malam tadi saya menemani keluarga Pak Hilman di Polres, saya baru pulang tadi pukul 06.00 WIB," ujar Dadan.
Dadan menduga para pelaku masuk sekitar pukul 23.30 WIB ke rumah Ketua KPU.
Pasalnya ia diperlihatkan komunikasi terakhir di handphone istri ketua KPU bahwa Hilman akan segera pulang.
"Jadi saya menduga rumah tak dikunci karena Hilman akan pulang," ujar Dadan.
Dadan mengatakan, istri Ketua KPU, Yanti dibekap saat melakukan salat Isya baru pada rakaat kedua.
"Mungkin sambil menunggu suaminya pulang ibu Yanti melakukan salat Isya terlebih dahulu," kata Dadan. (Kompas.com/Tribun Jabar-Ferry Amiril Mukminin)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul BREAKING NEWS: Kasus Istri Ketua KPU Cianjur yang Mengaku Disekap dan Diikat Ternyata Cuma Rekayasa