Namun ia melihat di dalam rumah sudah tak ada para pelaku.
Dadan langsung membawa Aria yang masih berada di dalam rumah ke tempat yang lebih aman.
"Jadi saat menyergap kami berenam, saya lewat belakang rumah," kata Dadan.
Dadan mengatakan, beberapa menit pihak kepolisian pun datang ke rumah ketua KPU Cianjur.
Berdasarkan informasi, kejadian tersebut berawal saat Yanti menunaikan salat Isya.
Tiba-tiba dua orang tak dikenal masuk ke rumahnya yang saat itu hanya dihuni anak semata wayangnya yang masih kecil.
"Pelakunya dua orang, keduanya memakai penutup muka. Mereka masuk lewat pintu depan, karena saya lupa belum mengunci pintu. Pelaku langsung saja masuk dan menyekap saya dengan mengikat saya dengan tali tambang plastik," kata Yanti, kepada wartawan, Jumat (24/5/2019) dini hari.
Setelah mengikatnya, kedua pelaku langsung menyeret dirinya ke bagian belakang rumah.
"Pelaku sempat meminta saya untuk menelepon suami saya yang saat itu masih ada urusan di luar rumah," ujarnya.
Polisi Selidiki
Kapolres Cianjur AKBP Soliyah masih menyelidiki kasus dua orang tak dikenal yang masuk ke rumah Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Cianjur, Hilman Wahyudi di Kampung Karangtengah, RT 02/09, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (23/5/2019) malam.
"Kami masih melakukan penyelidikan karena belum jelas," ujar Kapolres melalui sambungan telepon pagi ini.
Istri Ketua KPU Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Yanti, sempat disekap dua orang tak dikenal saat salat Isya, Kamis (23/5/2019).
Belum diketahui motif penyekapan yang berlangsung di rumah korban, Kampung Karangtengah RT 002/009, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur itu.