Ibadah puasa jemaah Tarekat Naqsabandiyah Sabtu pagi di antaranya diisi dengan menjalankan tradisi suluk selain menjalankan salat sunah tradisi suluk.
Utamanya, dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT, yang diisi oleh jamaah Tarekat Naqsabandiyah yakni mengaji dan berzikir.
Diprediksi Serentak 5 Juni
Terpisah, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin memprediksi Idul Fitri tahun 2019 diprediksi akan serentak jatuh pada 5 Juni 2019.
"Insya Allah, Idul Fitri 1440 Hijriah jatuh pada 5 Juni," kata Thomas Djamaluddin.
Kementerian Agama baru akan melakukan rukyatul hilal pada Senin, 3 Juni 2019 hari ini. Namun Thomas memprediksi hilal esok hari tidak akan tampak.
"Sebab, posisi hilal masih minus atau di bawah ufuk. Dengan demikian, jumlah hari pada bulan puasa tahun ini digenapkan atau istikmal menjadi 30 hari dan Idul Fitri jatuh pada Rabu, 5 Juni," katanya.
Meski demikian, Thomas meminta masyarakat tetap harus menunggu hasil sidang isbat yang digelar Kemenag.
Sebab, sidang isbat tersebut akan menggabungkan hasil rukyat atau pengamatan dengan hasil hisab.
Sebagaimana diketahui, Ormas Islam Muhammadiyah sudah mengumumkan hasil hisabnya. Bahwa pada 3 Juli ketinggian hilal masih minus alias hilal belum wujud.
Dirjen Bimas Islam Kemenag Muhammadiyah Amin menuturkan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dijadwalkan memimpin sidang isbat penetapan 1 Syawal 1440 H.
Seperti biasanya, sidang isbat dihadiri sejumlah duta besar negara sahabat; Mahkamah Agung; Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG); Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan); dan instansi lainnya.
"Sidang isbat wujud kebersamaan Kemenag dengan ormas Islam dan instansi terkait dalam menetapkan awal bulan Qamariah," katanya.
Terutama Ramadan, Syawal, dan Zulhijah. Meski ada perkirakan 1 Syawal berbarengan, dia meminta masyarakat sebaiknya menunggu hasil sidang isbat Kemenag.
Baca: Kronologis Tewasnya Bripka Afrizal Ditembak Perampok: Jasad Ditemukan Tertelungkup di Pinggir Jalan