Keduanya terpental ke badan jalan. Alex meninggal dunia di tempat kejadian karena mengalami luka serius. Sedangkan Ade mengalami luka lecet. Jenazah Alex dievakuasi dengan mobil PMI ke RSU Cut Nyak Dhien untuk divisum.
Kapolres Aceh Barat, AKBP Raden Bobby Aria Prakasa melalui Kasat Lantas, AKP Edi Raharjono, kemarin, mengatakan, kasus itu sudah ditangani pihaknya. Menurutnya, kendaraan korban sudah diamankan ke Satlantas. “Kita berharap tidak ada lagi kecelakaan seperti ini,” harap Kapolres.
Mobil minibus L300 yang ditumpangi delapan anggota TNI dan tiga warga sipil, yang terjun ke jurang di kawasan Ise-ise, Kecamatan Pantan Cuaca, Gayo Lues (Galus), Sabtu (8/6) sekitar pukul 04.30 WIB, bukanlah kecelakaan pertama. Sebab, di lokasi yang tak jauh dari perbatasan antara Galus dan Aceh Tengah tersebut selama ini sudah berkali-kali terjadi dan menelan korban jiwa.
Seperti diketahui, dalam kejadian kemarin, mobil BL 1346 BZ membawa 11 penumpang yang terdiri atas delapan bintara TNI berpangkat Kopda dan tiga sipil mengalami kecelakaan tunggal karena terjun ke jurang. Akibatnya, Kopda Sudirman Bangko, meninggal dunia setelah terjepit di depan. Sementara 10 korban lainnya yang mengalami luka parah dievakuasi ke RSUD Galus untuk mendapat pertolongan medis.
Menurut catatan Serambi, sebelumnya mobil rombongan keluarga baru (dara baru) asal Kualasimpang, Aceh Tamiang, juga terjun ke jurang ke kawasan Ise-ise. Kejadian yang terjadi setelah rombongan tersebut mengikuti pernikahan anaknya yang bertugas sebagai anggota Polres Galus juga menelan korban jiwa.
Sebelumnya, mobil pengangkut kuda bernama Erdogan asal Takengon, Aceh Tengah, juga terjun ke jurang di lokasi yang sama. Selain itu mobil Kijang milik warga Durin Blangkejeren, Galus, juga pernah mengalami kejadian yang sama di lokasi tersebut dan mengakibatkan penumpang meninggal dunia.
“Mobil terjun ke jurang di Ise-ise sebelumnya sudah beberapa kali terjadi dan menelan korban jiwa,” ujar sopir mobil pribadi yang sempat melintas saat evakuasi korban kepada Serambi, di RSUD Galus, Sabtu (8/5). Padahal, menurutnya, selama ini di bahu jalan itu sudah dipasang pengaman. Namun, setiap terjadi kecelakaan mobil selalu terjun ke jurang yang dalamnya sekitar 50 meter lebih dan nyangkut di batang pohon pinus.
“Ini bukan kecelakaan pertama terjadi dan menelan korban jiwa di lokasi itu. Sebelumnya juga sudah terjadi beberapa kali kecelakaan tunggal di tempat yang sama,” kata Herman, sopir mobil pribadi lainnya yang melintas kawasan Ise-Ise, kemarin.
Secara terpisah, warga setempat kepada Serambi, kemarin, mengatakan, daerah itu memang sangat rawan kecelakaan terutama bagi pengendara yang belum pernah melintasinya. “Selama ini sudah empat kali mobil terjun ke jurang tersebut yang dalamnnya hampir 100 meter,” sebut Aman Heri, warga Ise-ise didampingi sejumlah temannya. (c52/c40/jaf/c49/c45/riz)