"Kalau kemarin pas hari raya itu pagi saya sudah buka jam 06.00 WIB. Karena kan pembelinya sudah banyak lagi," katanya.
Hari ini, sebenarnya Mila mengaku ingin tetap berjualan. Lantaran, kondisi badannya tidak sehat, ia terpaksa menutup lapak rujaknya.
"Hari ini saya gak jualan, kepala saya pusing. Karena kan kemarin saya didatangi banyak orang ya Kepala Polsek, kelurahan, banyak," tandasnya seraya memegang kening kepala sebelah kanannya.
Sempat diteror
Sejak jadi viral dirinya menerima berbagai pesan singkat yang berisikan kalimat negatif dari nomor tak dikenal.
"Sejak kemarin ada yang SMS saya tulisannya 'ta*k', terus ada SMS lainnya yang tanya-tanya rujak saya harga Rp 60 Ribu," katanya saat ditemui TribunJatim di kediamannya di Kawasan Gunung Anyar, Selasa (11/6/2019).
"Nomor yang meneror aku itu banyak," lanjutnya.
Mila mengungkap, terkadang ada beberapa orang tak dikenal dirinya mengolok-olok dirinya dengan cara menelepon langsung ke ponselnya.
Seingatnya, bila dihitung sejak Senin (10/6/2019) kemarin hingga Selasa (11/6/2019), terhitung ada sekitar 20 kali panggilan yang ia sempat terima.
"Pas saya telpon itu macam macam, ada yang mengolok-olok dengan suara haaaaa haaaaa," katanya.
Berbagai macam panggilan yang mengintimidasi itu terjadi berkali-kali. Bahkan tak mengenal waktu, kadang pagi hari saat dirinya sedang sibuk melayani pembeli rujak, dan tak jarang saat malam hari.
"Ini SMS ada semua. Panggilan tak terjawab juga banyak. Kadang pake nomor yang gak muncul," tukasnya.
Bahkan, senin (10/6/2019) kemarin, beberapa perkakas lapak jualan rujaknya di pinggir Jalan Raya Wiguna Timur, Gunung Anyar Tambak, Gunung Anyar, Surabaya, sempat porak-poranda.
"Pas paginya aku mau jualan, aku kaget kok dibuangin semua ke sungai, beberapa gelas pecah, meja patah, dan banner warungku disobek-sobek," ucap ibu satu anak dan satu cucu itu.
Ia menduga, pihak-pihak yang memviralkannya yang membuat semua peristiwa ini terjadi.
"Tahunya saya senin, tapi ada saksi orang pegawai toko swalayan yang ngomong, pas cari makan jam 9 malam, itu mejanya masih ada, tapi pas jam 11 kembali, mejanya sudah rusak patah," jelasnya.
Mila menduga, para peneror itu adalah empat orang pembelinya yang sempat merekam dan menyebar rekaman videonya ke media sosial.
"Ya 4 orang itu, siapa lagi emangnya, saya gak pernah punya musuh, sebelum viral gak pernah ada," katanya.
"Aku yakin 4 orang itu yang bikin onar, aku gak menduga ke orang lain, karena orang itu yang merekam video," tambahnya.
Mila mengaku masih ingat betul sosok keempat orang pembeli yang diduga meneror dirinya.
Keempat orang itu, sempat makan rujak cingur di lapaknya pukul 15.00 WIB, Sabtu (8/6/2019) kemarin.
"Dia beli datang, satu gondrong kurus, satu tinggi besar, dua orang lainnya kecil-kecil, naik mobil avanza plat B," jelasnya.
Lantaran berbagai macam teror yang dialami Mila dirasa mengganggu ketenangannya.
Ia berencana melaporkan, hal tersebut ke pihak berwajib.
"Hari ini saya mau lapor ke Polsek Rungkut. Orang kayak gitu memang harus dituntut balik kalau tidak dituntut balik maka akan terus kurang ajar," tandasnya.
(TribunJakarta)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Curhat Pedagang Rujak Cingur Viral karena Harga, Sempat Diteror hingga Lapak Jualan Dirusak