Peristiwa petir terjadi ketika hujan deras mengguyur wilayah Bumi Jejama Secancanan pada Sabtu sore.
Seorang korban yang tersambar di Pekon Nusawungu, Kecamatan Banyumas, Suswanto mengungkapkan, ketika itu, ia sedang mancing.
Begitu hujan deras turun, mereka berteduh di pondok pemancingan.
"Saya sudah tidak mancing, berteduh bersama-sama yang lainnya," ungkap Suswanto, saat ditemui di IGD Rumah Sakit Mitra Husada, Sabtu malam.
Suswanto masih terbaring di IGD dengan tangan terinfus, Sabtu malam.
Ia pun masih bisa bercerita dengan jelas terkait peristiwa itu.
Baca: Geger Pemulung di Cirebon Temukan Bom di Tempat Sampah
Baca: Dedengkot Curanmor Asal Lampung Tewas Ditembak,Setelah 1 Tahun Jadi Buruan Polda Metro Jaya
Namun, Suswanto hanya tahu ada petir kecil-kecil.
Kemudian, ia melihat sinar merah.
Setelah itu, Suswanto mengaku tidak mengingat apa-apa.
"Saya tersadar setelah mendengar ada orang teriak istigfar-istigfar, kemudian melihat yang lainnya juga tidak sadar," ungkapnya.
Sementara itu, pemilik pemancingan, Tofik (35) mengaku mendengar suara gelegar petir keras.
Ketika itu, ia sedang berada di rumah yang jaraknya tidak jauh dari gubuk tempat korban tersambar petir.
Lantas, Tofik bangun dan lari.
Saat itu, ia menemukan istrinya, Sarjiah sudah terkapar.