"Perahu terkena ombak besar sehingga terguling," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, Senin (17/6/2019).
Sekitar sejam, para penumpang terombang-ambing di lautan.
Tak lama kemudian, lima perahu nelayan yang kebetulan melintas di kawasan perairan tersebut mendekat.
Lalu membantu melakukan evakuasi terhadap para korban yang tercebur di lautan.
"Lalu membawa para penumpang dibawa ke Puskesmas Dungkek untuk mendapat perawatan," tandasnya.
Diduga Kelebihan Muatan
Kapal motor Arim Jaya yang terbalik dan tenggelam di perairan Sumenep, Madura, Senin (17/6/2019) pukul 14.30 WIB diduga karena kelebihan muatan.
Menurut Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, kapal motor tersebut tergolong kapal tradisional.
Umumnya, hanya mampu memuat tak lebih dari 30 orang penumpang.
"Kapal tradisional ini muatan normalnya sekitar 30 orang penumpang," jelas Barung dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/6/2019).
Namun, berdasarkan data yang dihimpun dari personelnya di lokasi, kapal tersebut ternyata memuat 52 orang penumpang.
Artinya, kapal tersebut kelebihan 22 orang penumpang.
"Sehingga diduga kelebihan muatan sekitar 22 orang," lanjutnya.
Barung menerangkan, karakteristik spesifikasi kapal motor tersebut.
Selain masuk dalam kategori kapal motor tradisional, kapal tersebut jenis kapal dengan muatan enam gross ton (GT) dan panjang sekitar 10 meter.
"Kapal tradisional ini jenis japam dengan muatan 6 GT, lalu panjangnya 10 meter," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul UPDATE KM Arim Jaya yang Karamkan 61 Orang di Sumenep, Polda Jatim Nyatakan 17 Orang Meninggal Dunia