Selain itu, Juju juga meminta polisi melakukan pemeriksaan secara keseluruhan tak hanya melibatkan saksi namun juga bukti.
"Iya kan harus adil, semuanya diperiksa, bukan hanya saksi saja tapi bukti juga," ujar Juju.
Sebelumnya, Amsor mengaku akan dibunuh oleh sopir dan kondektur bus Safari yang bernomor polisi H-1469-CB, yang ditumpanginya.
Hal ini diketahui Amsor lewat percakapan telepon antara sopir dan kondektur.
Hal ini membuat Amsor melakukan penyerangan terhadap sopir bus.
Akibatnya, perebutan kendaraan tak dapat dihindarikan hingga membuat bus Safari keluar dari jalur perlintasan dan menerobos jalur sebaliknya.
Dari penuturan adik Amsor, yang dijelaskan oleh Ketua RT di wilayah Amsor tinggal, Amsor diikuti dan dibayang-bayangi sesuatu.
Baca: Jorge Lorenzo Ungkap Penyebab DIrinya Sering Kecelakaan pada MotoGP 2019
Baca: Kecelakaan Bus di Cipali, Polisi Tetapkan 1 Tersangka
Adik Amsor, Emah, bercerita mengenai peristiwa yang menimpa sang kakak.
Menurutnya, Amsor merasa tak tenang karena ada rekan kerja yang tidak menyukainya.
Bahkan, Amsor menaiki bus Safari tersebut karena ingin pulang kampung dan berkumpul lagi bersama keluarganya.
"Kata adiknya itu Amsor seperti ada yang mengikuti, dibayang-bayangi sesuatu," ujar Rusbandi.
Ia mengatakan, perasaan tersebut dirasakan Amsor sejak berangkat menuju Cirebon.
(Tribunnews.com/Miftah)