Permintaan sederhana terakhir Pinja, bocah korban kebakaran pabrik mancis bersama ibu & adiknya.
TRIBUNNEWS.COM - Kebakaran pabrik mancis atau korek api yang beralamat di Jalan Tengku Amir Hamzah, Desa Sambirejo, Binjai Utara, Sumatera Utara menyisakan duka yang mendalam terutama bagi kerabat serta keluarga yang ditinggalkan.
Duka mendalam juga dirasakan oleh Kardiman (64) warga Jalan Tengku Amir Hamzah Dusun IV, Gang Mirat yang merupakan bapak dari Yunita Sari yang menjadi korban kebakaran.
Yunita Sari beserta dua putrinya, Pinja (9) dan Sasa (3) turut menjadi korban kebakaran di pabrik mancis yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Kardiman harus mengikhlaskan kepergian ketiga anggota keluarganya itu sekaligus.
Diungkapkan oleh Kardiman, sebelum peristiwa nahas tersebut, sang cucu yang turut menjadi korban kebakaran, Pinja sempat meminta tolong pada dirinya untuk membetulkan sepeda.
Kardiman mengatakan tidak ada firasat apapun, hanya saja sang cucu minta tolong membetulkan rantai sepedanya yang lepas.
Hal itu menjadi permintaan terakhir Pinja, sebelum ia tewas terpanggang bersama ibu dan adiknya.
"Kalau firasat tidak ada. Namun sebelum pergi, Pinja meminta tolong kepada saya untuk membetulkan rantai sepedanya yang lepas. Entah kenapa saya malas sekali, biasanya tidak pernah. Gak berapa lama ia ke belakang dengan mendorong sepedanya. Entah siapa yang membantunya untuk membetulkan rantainya. Lalu ia pergi," ucap Kardiman, seperti yang TribunStyle.com kutip dari TribunMedan, Sabtu (22/6/2019).
• Pabrik Mancis di Binjai yang Terbakar Disebut Ilegal, Polisi Tetapkan Pemiliknya Sebagai Tersangka
Diungkapkan Kardiman, saat kejadian ia melihat gumpalan asap tebal berwarna hitam.