Arah Berat Gali Makam
Kepala Desa Sumberdadi, Sugiono mengatakan, untuk mempermudah proses pemakaman, pihaknya sengaja mengerahkan satu alat berat untuk menguburkan jenazah ketujuh korban kecelakaan maut tersebut.
Baca: Ibunya Arisan, Balita 19 Bulan Tewas Tenggelam di Kolam Taman Hias
"Korban dimakamkan di pemakaman desa secara berdampingan," ungkap Sugiono.
Satu keluarga ini, lanjut Sugiono, tinggal di satu desa dengan jarak rumah yang berdekatan.
Rumah Imam Sholahuddin dan rumah Afandi pun berdekatan.
Sementara, untuk korban lainnya tinggal agak jauh tapi masih dalam satu dusun.
Sedangkan M Nuruddinilah (17) warga Desa Sumberdadi Kecamatan Mantup, anak korban M Imam Sholahuddin masih menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Semarang dengan luka serius di kepala.
Hingga Senin (24/6/2019) siang ini, Dusun Babadan Desa Sumberdadi wilayah Selatan Lamongan itu masih didatangi banyak orang.
Mereka berempati dengan musibah yang dialami warga Mantup Lamongan ini.
Kronologis Kecelakaan Maut
Sebelumnya, terjadi kecelakaan bus Rosalia Indah nomor polisi AD 1451 DF dan Toyota Avanza B 157 NIK di jalan raya Boyolali-Salatiga tepatnya di Dusun Ngentak, Desa Klero, Kecamatan, Tengaran Kabupaten Semarang, Minggu (23/6/2019) dini hari.
Musibah tersebut menewaskan enam orang penumpang Avanza di lokasi kejadian.
Empat korban yang tewas lebih dulu berasal dari Kabupaten Lamongan, satu korban berasal dari Jombang dan sopir berasal dari Pancoran Jakarta Selatan.
Kanitlakalantas Polres Semarang Ipda Wardoyo mengatakan penyebab meninggalnya keenam korban kecelakaan asal Lamongan Jawa Timur itu diduga saat kejadian mengalami benturan keras.
Baca: Anggota DPRD Kolaka Utara Meninggal di Hotel, Benarkah karena Kecapaian?