Pasalnya selain berhubungan keluarga, kebun miliknya juga bersebelahan.
Di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar, Tamar dan anakmya Patte dikenal baik.
"Kasihan mereka, tidak disangka ajalnya begitu," katanya.
Dalam wawancara terpisah, Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Didik Supranoto mengatakan pihaknya sudah melakukan upaya maksimal.
Baca: Viral Video Warga Petobo Temukan Uang Berserakan di Tanah, Diduga Milik Korban Gempa Palu
"Yang jelas kami sudah melakukan upaya maksimal," katanya di Mapolda Sulteng.
Terkait kerap terjadinya pembunuhan terhadap warga di Parigi Moutong, tidak menutup kemungkinan akan dilakukan perubaha strategi.
Terkait ancaman keamanan terhadap warga, ia mengimbau masyarakat untuk berperan aktif membantu kepolisian.
Salah satunya dengan melapor jika melihat sesuatu yang mencurigakan di wilayahnya masing-masing, khususnya sosok yang tidak dikenali.
"Apalagi saat ini sudah modern, masyarakat bisa menggunakan handphone untuk melapor ke kami," terangnya.
"Saya rasa pihak kepolisian juga sudah sering mendatangi warga, baik Kapolsek dan Babinkamtibmas.
Terkait laporan bahwa kedua korban pernah berurusan dengan DPO MIT sejak 2015, Didik tidak berani membenarkan karena tak ada bukti laporan.
Pasca pembunuhan kata Didik, Satgas Tinombala tidak hanya fokus pencarian di lokasi tersebut.
Petugas juga melakukan pencarian sesuai wilayahnya masing-masing karena belum diketahui secra pasti siapa pelaku.
"Ini bukan hanya tugas dari Polres setempat, namun juga tugas dari Polda untuk mengungkap pelaku pembunuhan," pungkasnya.