Sebelum dimakamkan, ketujuh jasad korban dibawa ke masjid setempat untuk disalatkan.
Ketujuh korban yang dimakamkan itu masing-masing M Imam Sholahuddin (44) warga kelurahan Kalibata Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, pengemudi Mobil Toyota Avanza B 157 NIK, lalu Masyhuda Zainuddin (64) dan Sutarsih (61).
Pasutri M Affandi (61) dan Umi Hanik (57), yang masih bersaudara dengan Sutarsih.
Juga Diyah Sriwulandari (24), keponakan M Imam Sholahudin dan Muslikah (64).
"Satu korban lagi kini masih dalam perawatan di rumah sakit Semarang," katanya.
Saat pemakaman, Dusun Babat, Desa Sumberdadi, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan ramai dipadati warga yang ingin menyaksikan kedatangan jasad dan prosesi pemakaman para korban.
Saat SURYA.co.id tiba di lokasi, ketujuh korban yang dimasukkan peti mati sudah dimasukkan ke dalam satu liang lahat.
Pemakamannya sangat cepat karena saat penggalian maupun pengurukan menggunakan alat berat.
Sementara empat rumah korban banyak dipadati warga untuk takziyah.
Salah satu rumah duka, Imam Solahudin, pengemudi Toyota Avanza nopol B 157 NIK yang bertabrakan dengan Bus Rosalia Indah nopol AD 1451 DF, di Desa Klero Kecamatan Tengaran Semarang juga padat pelayat.
Alat Berat Gali Makam
Kepala Desa Sumberdadi, Sugiono mengatakan, untuk mempermudah proses pemakaman, pihaknya sengaja mengerahkan satu alat berat untuk menguburkan jenazah ketujuh korban kecelakaan maut tersebut.
"Korban dimakamkan di pemakaman desa secara berdampingan," ungkap Sugiono.
Satu keluarga ini, lanjut Sugiono, tinggal di satu desa dengan jarak rumah yang berdekatan.