TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Kawasan Candi Prambanan merupakan salah satu destinasi wisata favorit yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah. Hal ini disampaikan oleh General Manager PT PT Taman Wisata Candi (TWC) Unit Candi Prambanan, Aryono Hendro Malyanto.
“Kunjungan wisatawan ke Candi Prambanan pada tahun 2018 mencapai lebih dari 2,4 juta wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara dan pada Libur lebaran kemarin mencapai lebih 50 ribu pengunjung yang berwisata di tempat ini,” tutur Aryono.
Kawasan Candi Prambanan yang terletak di Kabupaten Klaten Kabupaten Sleman ini memiliki empat candi yaitu Candi Roro Jongrang, Candi Bubrah, Candi Lumbung dan Candi Sewu.
Peninggalan leluhur ini adalah warisan cagar budaya yang sangat berharga dan harus kita lestarikan bersama keberadaannya.
Berangkat dari kepedulian terhadap cagar budaya tersebut, Bakti Lingkungan Djarum Foundation melibatkan generasi milenial dari berbagai universitas di sekitar DIY untuk bergabung dalam gerakan Candi Darling atau Candi Sadar Lingkungan.
Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji menuturkan, Candi Darling merupakan sebuah program dari gerakan Siap Sadar Lingkungan (Siap Darling) yang diinisiasi oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation.
Gerakan Siap Darling mengajak generasi milenial untuk tak sekadar peduli, namun terlibat langsung dalam melakukan aksi nyata, bergerak bersama-sama dan mengejar mimpi masa depan tanpa menambah jejak-jejak kerusakan pada bumi.
“Prakarsa Siap Darling melalui program Candi Darling merupakan langkah nyata dalam menggerakkan generasi milenial khususnya mahasiswa agar lebih peduli terhadap lingkungan. Program ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa memiliki dan bangga dikarenakan mereka turut berperan serta menghijaukan situs-situs cagar budaya Indonesia serta menularkannya kebiasaan baik ini di masyarakat luas. Harapan jangka panjang adalah langkah ini akan menciptakan ekosistem lingkungan yang berkelanjutan,” ungkap FX Supanji.
Dalam kegiatan perdana gerakan Candi Darling ini sebanyak kurang lebih 500 mahasiswa yang bergabung dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Sanata Dharma, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Institut Seni Indonesia, Universitas Kristen Duta Wacana, dan beberapa universitas lainnya melakukan penanaman secara serentak untuk kurang lebih 250 pohon dan 5,000 semak berbunga yang terdiri dari 25 varietas pohon dan semak berbunga yang ditanam tersebar di kawasan candi yang ikonik tersebut.
“Melalui terserlenggaranya program Candi Darling di Kawasan Candi Prambanan ini, diharapkan lingkungan candi bisa semakin teduh dan cantik sehingga semakin menarik wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara,” imbuh FX Supanji.
Ratusan pohon dan ribuan semak berbunga ini diharapkan akan semakin mempercantik Kawasan Candi Prambanan, dimana bibit-bibit tanaman tersebut berasal dari Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) Bakti Lingkungan Djarum Foundation di Kudus.
Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY, Dra Zaimul Azzah, MHum, meyakini hal ini akan semakin menumbuhkan rasa cinta di mata generasi muda terhadap peninggalan para leluhurnya.
Terlebih, Kompleks Candi Prambanan dan Candi Sewu termasuk dalam daftar UNESCO yang artinya diakui sebagai warisan dunia.
“Dengan teduhnya wilayah candi, bukan tidak mungkin generasi milenial ini akan semakin sayang dengan peninggalan sejarah. Dan paradigma sejarah itu membosankan akan hilang dengan semakin cantiknya candi-candi di Indonesia,” tutur Azzah.
Kegiatan Candi Darling ini juga memberikan paparan edukasi mengenai fenomena pemanasan global yang terjadi akibat kegiatan manusia.
Edukasi yang dikemas dengan format talk show kali ini dipandu oleh Tommy Tjokro dan menghadirkan youtuber Andovi da Lopez dari Skinny Indonesian 24 serta rapper, Igor Saykoji.
“Pemanasan global ini masalah yang sangat serius, kita harus bertindak sekarang. Tidak akan ada lagi hari esok jika kita tidak mulai hari ini. Mulailah dengan hal-hal sederhana, seperti buang sampah ke tempat yang seharusnya, dan pilahlah sampah sesuai jenisnya. Kita harus mengubah diri kita sendiri, sebelum kita bisa mengajak orang lain untuk berubah,” ujar Andovi.
“Faktanya, Indonesia menduduki peringkat nomor 2 di Asia sebagai negara penghasil sampah terbanyak. Dan seperti yang kita tahu, mayoritas sampah saat ini berjenis plastik yang sangat sulit diurai oleh bumi. Inilah yang membuat saya tertarik memberikan edukasi soal dampak dan tata kelola dari penggunaan plastik termasuk penghijauan demi kelestarian alam. Gerakan bersama mahasiswa seperti menanam pohon ini menunjukkan adanya harapan yang besar untuk memiliki lingkungan yang lebih baik di masa yang akan datang,” sambung Igor.
Tak hanya di Kawasan Candi Prambanan. Siap Darling melalui program Candi Darling juga sudah membidik candi-candi lainnya untuk dihijaukan.
Program ini ditargetkan berakhir pada tahun 2025 dengan menyasar seluruh candi yang ada di Indonesia.
Untuk itu, Siap Darling membuka kesempatan bagi para Mahasiswa untuk terlibat dalam program Candi Darling selanjutnya melalui situs www.siapdarling.id dan bergabung sebagai Darling Squad yang akan bersama-sama menebarkan semangat dan aksi untuk memperbaiki bumi.