News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Seekor Burung Merpati Milik Warga Bandung Laku Rp 1 Miliar, Berikut Keistimewaannya

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Warga menggunakan kamera telepon seluler untuk mengabadikan kerabatnya di antara kerumunan burung merpati di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara. (foto tidak ada kaitannya dengan berita yang ditayangkan).

TRIBUNNEWS, BANDUNG — Seekor burung merpati milik seorang warga Bandung laku dijual Rp 1 miliar.

Memang burung merpati tersebut tidak sembarangan.

Prestasi menjadi bahan pertimbangan bagi Robby, seorang penghobi burung merpati asal Bogor, untuk membeli seekor burung merpati jawara bernama Jayabaya dengan mahar Rp 1 miliar dari tangan warga Kota Bandung bernama Aristyo Setiawan.

Robby mengaku sudah mengincar untuk membeli burung tersebut sejak 2018.

Baca: Buaya Muara Terbesar di NTT Berhasil Ditangkap BBKSDA, Begini Kronologi dan Kondisinya

Baca: Kasus Pembunuhan Purnawirawan TNI AL di Depok Terungkap: Pisau Jadi Petunjuk Hingga Asal Usul Pelaku

Baca: Pria di Tangerang Tebas Leher Kakak Ipar dengan Golok Hingga Tewas, Pemicunya Tak Dapat Restu Rujuk

“Burung itu punya prestasi apa enggak pasti berbeda harganya. Sejak 2018 burung itu (Jayabaya) hampir per giringan (lomba) pasti ada prestasinya,” ujar Robby melalui sambungan telepon, Senin (1/7/2019).

Robby menambahkan, Jayabaya sebelum dibeli juga menyandang predikat juara nasional.

“Kebetulan Jayabaya ini podium satu di liga. Juara satu tingkatnya nasional. Bisa jadi tingkat satu nasional itu enggak gampang. Harus dari dasar dulu. Kalau hanya juara (tingkat) kota enggak maksimal. Masih belum (mahal). Kalau ini juara nasional, kerjanya (performanya) emang bagus,” ungkapnya.
Sementara itu, pemilik pertama burung Jayabaya, Aristyo Setiawan, mengatakan, perlu kesabaran untuk melatih seekor burung merpati hingga menjadi burung jawara.

“Enggak mudah buat melatih burung juara itu, apalagi spesialisasinya merpati tinggi kolong meja. Setiap ikut lomba, pasti minimal masuk 10 besar. Ada beberapa juara 1 juga. Tahun lalu juara 1 klasemen nasional," kata Aris.

Ditanya soal prestasi, Aris mengatakan, Jayabaya memang jawara di berbagai ajang lomba merpati tingkat nasional, khususnya di ajang kelas merpati tinggi kolong meja.

"Awalnya memang sering kalah dulu karena pastinya butuh penyesuaian. Tapi setelah itu selalu berprestasi," ungkapnya.

Aris menuturkan, belasan kali Jayabaya naik podium juara, baik juara 1 maupun masuk 10 besar burung terbaik perlombaan yang rutin digelar oleh organisasi Penggemar Merpati Tinggi Indonesia (PMTI).

Baca: Jawaban El Barack Saat Ditanya Soal Jumlah Adik oleh Jessica Iskandar

Baca: Fairuz A Rafiq Ungkap Momen Terakhir Galih Ginanjar Bertemu Anaknya yang Dia Ragukan

Rata-rata, kata Aris, PMTI menggelar hingga 22 kali kejuaraan setiap tahun.

Robby mengatakan tidak menghitung untung rugi.

Menurut dia, kepuasan yang didapatnya setimpal dengan uang yang dikeluarkan.

“Ini hobi. Kalau sudah hobi, kita cari kepuasan. Jadi, berapa banyak uang yang keluar saya enggak hitung, enggak saya rinci,” kata pria yang enggan dipublikasikan profesinya ini.


Tak menyangka

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini