Entah mengapa, kekhawatiran terbesar ku ketika Ayah harus ditahan saat itu bukanlah tentang diriku, tetapi tentang Ibu.
Membayangkan bagaimana beratnya tanggung jawab yang harus Ibu jalankan, memegang berbagai peran dalam rumah tangga & pekerjaan, rasanya diri ini sangat tidak tega.
Bahkan melihat bagaimana terpuruk & lemahnya Ibu pada hari itu, saya sempat khawatir Ibu tidak akan mampu menerima kenyataan ini & tidak bisa menjalankan semua tanggung jawabnya.
Saya salah besar..
Ternyata beliau lebih kuat dari yang saya bayangkan.
Bahkan lebih kuat dari baja.
Hari ini menjelang hari kebebasan Ayah, kita semua harus mengakui betapa tegar & kuatnya Ilham Arief Sirajuddin menjalani 4 tahun masa tahanannya.
Bagaikan pemeran utama yang sangat kuat dalam sebuah film superhero.
Tetapi ijinkan saya sebagai seorang anak yang ada di dalam sebuah kisah 4 tahun perjalanan berat keluarga kami, mendeklrasikan bahwa pemeran utama yang sessungguhnya adalah sosok Aliyah Mustika Ilham.
Di balik ketegaran Ayah, ada sosok Ibu di belakangnya dengan pengorbanan yang luar biasa.
4 tahun harus menghadapi kenyataan Ayah ditahan, ternyata sama sekali tidak melunturkan semangat & ketegaran Ibu untuk menjalankan tanggung jawab sebagai seorang Istri, Ibu, dan Wakil Rakyat dengan maksimal.
Ibu selalu berusaha melakukan yang terbaik dalam menjalankan 3 peran tersebut, betul-betul mendedikasikan 100% kemampuan yang dimilikinya.
Hingga hari ini, Ibu mampu mendampingi & menjadi sumber kekuatan bagi Ayah dengan sangat tegar, mampu bertahan mendampingi anak-anaknya hingga bisa berhasil & berprestasi, dan mampu menjadi wakil rakyat yang dicintai oleh masyarakat sehingga kembali diberikan kepercayaan untuk mewakili aspirasi rakyat di parlemen.
Juga tidak melupakan perannya sebagai seorang anak, menyayangi & merawat sang Ibu semaksimal mungkin hingga nafas terakhirnya.