News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siswa SMA Taruna Meninggal Saat MOS, Polresta Palembang Periksa 8 Saksi

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi memeriksa siswa SMA Taruna Indonesia Palembang, Sabtu (13/7).

Laporan Wartawan Sripoku.com, Andi Wijaya

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Polresta Palembang memeriksa sebanyak 8 saksi terkait meninggalnya DB (14), siswa baru di SMA Taruna Indonesia saat menjalani Masa Orientasi Siswa (MOS), Sabtu (13/7/2019) kemarin.

Diketahui 8 saksi yang dipanggil ke Polresta Palembang, terdiri dari teman satu regu dan kakak tingkat korban.

Dari tim satu regu korban di antaranya, Arshad (15), Ervan (16), Wahyu (14), sedangkan salah satu di antaranya kakak tingkat yakni Inka.

Pantauan Sriwijaya Post di Polresta Palembang, saksi-saksi tersebut dimintai keterangan di ruangan Unit Pidum (Pidana Umum) Polresta Palembang.

Ketika ditemui salah satu teman korban, Arshad (15) mengatakan saat kejadian, korban bersama siswa lainnya hendak pulang ke taruna.

"Dimana saat itu kami jalan kaki dari pesantren daerah Talang Jambi lalu ke taruna. Pas di pertengahan saya dengar dia (korban-red) nanya air. Nah memang korban kalau minum air sedikit-dikit karena dia bilang dia punya dehidrasi," ungkapnya.

Saat itu juga kata Arshad, dirinya mendengar jika korban sempat meminta obat sakit kepala kepada tim kesehatan.

Delwyn semasa hidup dan ruang instalasi forensik RS Bhayangkara. (Sriwijaya Post)

"Korban juga sempat meminta obat dengan panitia, obat paracetamol. Namun di perjalanan korban sudah terlihat pucat," katanya.

Ketika lewat di selokan, para siswa berbaris untuk melewati selokan tersebut, saat itulah korban tiba-tiba terjatuh.

"Saat itulah korban terjatuh, teriak sambil menangis. Terus korban dibawa dan saya tidak tahu lagi pak," katanya.

Sementara, Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara, membenarkan hingga kini pihaknya telah memeriksa beberapa saksi teman korban untuk diminta keterangan terkait peristiwa tersebut.

"Sedang kita periksa beberapa saksi, untuk kita ambil keterangan terkait adanya laporan keluarga korban," ungkap Yon.

Sempat Pingsan

DB siswa SMA Taruna Indonesia di Palembang tewas saat mengikuti MOS (Masa Orientasi Sekolah).

DB merupakan anak pertama dari dua bersaudara dan sang ayah sedang berlayar ke luar negeri.

SMA Taruna Indonesia Palembang. MELISSA/TRIBUNSUMSEL.COM (Tribunsumsel.com/Melissa)

"Bapaknya berlayar ke luar negeri, mungkin sekitar habis lebaran tadi bapaknya pergi berlayar. Jadi hanya ibu dan adiknya saja di sini," kata bibi korban.

Dikatakannya, korban berencana akan dijemput hari Sabtu ini karena hari Minggu ini sang anak libur sekolah setelah satu minggu MOS.

"Cuma kita gak tau kalau ini untuk dijemput terakhir kalinya," katanya.

Sebelumnya korban mengikuti MOS yang mana aktivitas kegiatan tersebut cukup banyak dan menguras tenaga.

"Nah terakhir kabarnya dia itu ikut longmarch atau jalan kaki dari Talang Jambi ke Sukabangun Palembang sekitar pukul 01.00 WIB," katanya.

Lalu korban sempat menolak ketika disuruh masuk ke dalam parit selebar 2 meter.

Saat dalam keadaan pingsan korban sempat ke RS Myria untuk mendapat pertolongan

"Nah kemungkinan saat tiba di rumah sakit sudah dia telah meninggal," katanya.

Sementara itu, sekitar pukul 14.00 WIB ini korban akan dilakukan autopsi dipimpin Dr Indra Syakti Nasution setelah mendapat izin dari keluarga.

Hasil Autopsi

Setelah dinyatakan meninggal pada Sabtu (13/7/2019) sekitar pukul 03.00 dini hari, DB dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumsel untuk melakukan autopsi.

DB Siswa SMA Taruna Indonesia jadi korban kekerasan MOS (Tribunsumsel.com)

Terlihat di RS Bhayangkara keluarga korban tengah menunggu hasil autopsi dokter forensik.

Setelah dilakukan autopsi dokter forensik menyatakan terdapat endapan darah di bagian kepala dan di dalam dada.

"Sudah dilakukan pemeriksaan ulang, dalam dan luar, dari luar ada kekerasan di kepala di dada dan kaki, dalam kepala juga ada resapan darah seperti benturan, kalau dilihat dari korban sudah kaku, mayatnya hampir enam jam, serta di dada juga ada resapan lumayan banyak," ungkap dokter Indra.

Sementara itu, dari sekian banyak keluarga korban, ternyata ayahnya tidak hadir.

"Ada ibunya saja, kalau ayahnya bekerja di pelayaran, sekarang tidak hadir karena jauh kerja di Belanda," ucapnya.

Langsung Diusut

Polresta Palembang langsung melakukan pengusutan setelah mendapat laporan mengenai kabar tewasnya salah satu siswa SMA Taruna Indonesia Palembang yang merupakan sekolah semi militer ini.

Kasatreskrim Polresta Palembang Kompol Yon Edi Winara mengatakan setelah selesai melakukan prosedur Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kepada Kepala SMA Taruna Indonesia Palembang Tarmizi Endrianto bahwa pihaknya telah melakukan olah TKP.

"Pagi tadi pukul 09.30 kami menerima laporan bahwasanya calon taruna di sekolah taruna ini ada yang meninggal dunia, kami langsung tindak lanjuti. Kami tanyakan kepada orangtua korban dulu," ujaranya, Sabtu (13/7/2019).

Polisi memeriksa siswa SMA Taruna Indonesia Palembang, Sabtu (13/7). (Tribun Sumsel/Lusi F)

Dia juga mengatakan dari pihak korban ingin kepastian apa penyebab kematian bahwa anaknya meninggal dunia.

"Kami telusuri termasuk pemeriksaan jenazah korban di RS Bhayangkara mungkin sekarang masih otopsi," katanya.

"Korban ini diketahui kejang-kejang sebelum meninggal maka kami pastikan dulu apakah ada penyakit bawaan dari korban atau ada hal lain belum bisa kami pastikan," jelasnya.

Pihaknya juga sampai saat ini melihat sejauh mana apa laporan ini benar kematian berhubungan tindakan pidana atau tidak secara sciencetifik.

"Untuk hasil kami masih menunggu hasil autopsi dari dokter forensik. Sementara ini belum bisa disebut kekerasan karena diketahui tidak ada tanda-tanda yang signifikan atau memang seperti lebam itu adalah proses pasca kematian itu sendiri," jelasnya.

Sementara ada sebanyak 8 saksi dari sekolah yakni tim seregu almarhum dan kakak tingkat korban yang dipanggil ke SPKT Polresta Palembang pihak sekolah.

"Kami akan analisa lagi, kami juga akan evaluasi termasuk sinkronisasi jawaban dari hasil BAP dan dari pihak sekolah masih normatif," ujarnya.

Dikabarkan salah satu siswanya tewas diduga setelah mengikuti masa orientasi siswa (MOS) baru.

Klaim Sesuai Prosedur

Kepala SMA Taruna Indonesia Palembang Tarmizi Endrianto mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah sesuai dengan prosedur yang ada selama ini.

Delwyn semasa hidup dan ruang instalasi forensik RS Bhayangkara. (Sriwijaya Post)

"Kalau di SMA Taruna Indonesia Palembang bukan masa orientasi siswa (MOS) baru tapi kami menyebutnya Masa Dasar Bimbingan Fisik dan Mental dan semuai dilakukan sesuai dengan prosedur," jelasnya saat keluar dari ruangannya, Sabtu (13/7/2019).

Dia juga mengatakan kejadian hari ini telah diserahkan semua kepada pihak kepolisian.

"Semua sudah kami serahkan ke pihak kepolisian ya, dan selama ini kami melihat anak ini sehat-sehat saja tidak ada masalah," ujarnya.

"Dan untuk proses Masa Dasar Bimbingan Fisik dan Mental dilakukan selama seminggu, kami juga telah melakukan MoU dengan orangtua terkait proses kegiatan ini jadi orangtua sudah tahu semua prosesnya," katanya.

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Polresta Palembang Periksa 8 Saksi Siswa SMA Taruna Indonesia Palembang Yang Meninggal

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini