TRIBUNNEWS.COM - Pesta pernikahan di Desa Sidorejo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil berujung kematian seorang pria bernama Dedi (19).
Dedi diduga tewas ditembak anggota polisi saat melerai perkelahian temannya di sebuah lokasi pesta
Peristiwa itu terjadi saat korban sedang berada di sebuah aksi organ tunggal keyboard pada sebuah pesta perkawinan, Minggu dini hari.
Baca: Nama Titiek Soeharto Menambah Daftar Tokoh yang Digadang-gadang Berpotensi Maju Pilpres 2024
Kerabat korban, Ahmad (20) menyebutkan Kejadian berawal ketika korban bersama teman-temannya sedang menonton dan ikut berjoget pada pertunjukkan organ tunggal tersebut.
Kemudian terjadi keributan yang belum diketahui pasti apa pemicunya.
Kronologi penembakan
“Saya tidak tahu juga apa penyebabnya, ada yang tersenggol saat joget kemudian marah dan terjadi perkelahian, lalu kami dengar suara letusan senjata, dan saya lihat kawan saya sudah jatuh ke tanah dan berdarah,” jelas Ahmad, Senin (15/7/2019).
Menurut Ahmad memang ada seorang anggota polisi meletuskan senjatanya dan mengenai bagian kepala korban.
Baca: Fakta Baru Terungkap, DP Tersangka Mutilasi Seorang Residivis Kasus Penculikan Mahasiswi
“Sepertinya bukan tembakan peringatan itu, dalam kondisi terkejut saya dan seorang teman lain kemudian membawa korban ke rumah sakit, dengan sepeda motor,” ujar Ahmad.
Namun, sebut Ahmad, setiba di rumah sakit, pihak Rumah Sakit Umum Daerah Singkil, mengajukan rujukan agar korban dibawa ke RS di Medan, Sumatera Utara untuk perawatan lebih intensif.
Namun, korban menghembuskan nafas terakhirnya saat dalam perjalanan rujukan menuju rumah sakit di Medan Sumatera Utara.
Baca: Fakta Kasus Penusukan di Sawah Besar : Korban Diduga Kekasih Gelap Hingga Terancam Hukuman Mati
Di rumah duka keluarga tak menyangka kejadian tersebut menimpa Dedi.
Keluarga mengaku shock saat menerima kabar Dedi telah meninggal dunia akibat tertembak oleh seorang anggota polisi.
Keluarga minta pelaku dihukum setimpal