TRIBUNNEWS.COM- Satu siswa lain berinisial WJ (14) diduga menjadi korban kekerasan di SMA Militer Plus Taruna Indonesia Palembang saat menjalani serangkaian MOS.
WJ mengaku ditendang dan dipukul perutnya saat masa orientasi tersebut.
Orang tua WJ bahkan menyebut anaknya sempat mengigau minta ampun saat tak sadarkan diri.
WJ diduga menjadi korban lain tindak kekerasan saat Masa Orientasi Siswa (MOS) di SMA Militer Plus Taruna Indonesia Palembang.
Pada hari Sabtu (13/7/2019), WJ dilarikan ke RS Karya Asih Charitas oleh pihak sekolah.
Suwito, ayah WJ, mengaku ditelepon sekolah dan mendapat kabar jika sang anak dilarikan rumah sakit karena panas tinggi.
Baca: Satu Siswa Lain Diduga Jadi Korban Kekerasan di SMA Taruna, Tubuhnya Lebam hingga Usus Terlilit
Baca: Sebelum Tewas, Siswa SMA Taruna Berjalan Sejauh 8,7 Km, Pelaku Aniaya karena Instruksi Diabaikan
"Saya dapat telepon dari pihak sekolah katanya anak saya sakit panas tinggi dan sudah ada di rumah sakit Karya Asih Charitas," ujarnya, Senin (15/7/2019), dikutip dari Tribun Sumsel.
Sampai di rumah sakit, Suwito mengungkap, kondisi sang anak sudah berada di IGD dan ditangani oleh dokter.
WJ juga disebut mengigau.
"Saat sampai di rumah sakit anak saya sudah di IGD tengah ditangani dokter. Ia tak sadarkan diri dan ngigau terus "ampun komandan, jangan pukul lagi," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan, WJ mengalami usus terlilit.
Hal ini membuat WJ harus segera dioperasi
Suwito menceritakan, perut sang anak dalam kondisi bengkak.
Dokter kemudian mengambil tindakan saat itu juga.