TRIBUNNEWS.COM - Gempa kembali mengguncang Maluku Tengah, Selasa (23/7/2019).
Dikutip dari akun twitter Info BMKG Maluku, gempa yang terjadi pada pukul 12.09 WIT ini berkekuatan magnitudo 4,9.
Pusat gempa berada di 123 km barat laut Wahai, Maluku Tengah atau 125 km utara Sawai, dengan kedalaman 10 km.
BMKG menyatakan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
"Info Gempa Mag:4.9 SR, 23-Jul-19 12:09:52 WIT, Lok:1.87 LS-128.9 BT (123 km Baratlaut Wahai-MALTENG, 125 km Utara Sawai-MALTENG), Kedlmn:10 km ::BMKG-PGR IX," tulis @indoBMKGMaluku.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi dampak kerusakan akibat gempa ini.
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
Baca: BMKG Rilis Siaran Pers Terkait Kabar Gempa Bumi dan Tsunami di Pantai Cilacap dan Yogyakarta
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.
Sementara pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
Baca: Viral Potensi Gempa 8,8 SR dan Tsunami di Pantai Selatan Jawa, Begini Klarifikasi BMKG dan Faktanya
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat.
Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan menjadi gelap.
Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Daryono)