"Hasil pemeriksaan luar ditemukan beberapa luka memar dan lecet, terutama di wajah dan tangan. Kalau luka memar dan luka lecet pasti akibat kekerasan tumpul," kata Nurul Aida kepada wartawan selesai melakukan otopsi, Senin (22/7/2019) malam.
Menurut dia, kekerasan tumpul yang ada di wajah dan sekitar rahang itu terkesan pada saat pemeriksaan, jenazah itu kekurangan oksigen.
Namun, dia mengatakan tidak mengetahui ada tindakan pembekapan atau tidak.
Nurul Aida juga menuturkan hasil pemeriksaan di sekitar alat kelamin korban sejak dari tempat kejadian perkara (TKP) sudah ditemukan banyak darah.
Pihaknya pun sudah mengirimkan sampel ke laboratorium untuk pembuktiannya terkait darah yang ditemukan disekitar kemaluan korban.
Pemeriksaan laboratorium masih di rumah sakit, sekitar 2 x 24 jam.
"Tapi nanti menunggu hasil laboratorium, untuk mengetahui darah itu darah menstruasi atau bukan. Kemudian adakah kecurigaan persetubuhan," ujarnya mengutip Kompas.com.
Misteri di Ciawi
Ayah korban, Enang Supandi (52), mengatakan tak menyangka putrinya akan pergi untuk selama -lamanya secepat ini.
Ia menuturkan, terakhir AN pamit untuk berangkat ke Bogor pada Sabtu (20/7/2019) menjelang Ashar.
"Ia berangkat menjelang Asar dan pamit akan salat di masjid sekitar Panembong di mana ada angkutan umum L300 yang biasa ia naik menuju Bogor," kata Enang ditemui di rumah duka, Selasa (23/7/2019) siang.
Enang mengaku pun masih bingung saat mulai hilang kontak dengan putrinya yang saat itu mengabarkan masih di Ciawi, Bogor
"Malam Senin mengabarkan mau pulang, sempat dichat jangan pulang malam-malam, ia mengabarkan lagi makan di warteg bersama temannya, lalu sekitar pukul setengah tujuh temannya mengantar sampai ke Botani Square dari situ anak saya sempat mengabarkan lagi naik angkutan ke Ciawi," kata Enang.