Laporan Wartawan Tribun Pontianak Rizky Zulham
TRIBUNNEWS.COM, BENGKAYANG - Seorang ibu muda berinisial WS (20) di Kecamatan Seluas, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar) tega menganiaya bayinya yang baru dilahirkan hingga sekarat.
Hingga Jumat (26/7/2019), sang anak masih dalam perawatan intensif di RSUD Soedarso.
Sebelumnya bayi mungil tersebut dirawat di rumah sakit di Kabupaten Bengkayang selama sepekan.
Komisioner KPPAD Provinsi Kalimantan Barat, Nani Wirdayani ST, mengatakan saat ini kondisi bayi masih mengkhawatirkan, karena Kamis /25/7/2019) bayi baru saja menjalani operasi.
Ia mengungkapkan, di tubuh bayi terdapat banyak luka akibat diduga ditusuk-tusuk menggunakan gunting saat bayi itu baru saja dilahirkan.
Bukan hanya di bagain tubuh, bagian kepala bayi pun terluka akibat penganiayaan sang ibu.
Baca: UPDATE Kasus Dugaan Penganiayaan, Sore Ini Anthony Hilenaar dan Ibunda Kriss Hatta Akan Mediasi
Saat ditemui Tribun di RSUD Soedarso saat menjaga sang bayi mengungkapkan bahwa kejadian ini bermula saat WS yang masih gadis hamil di luar nikah.
Menurut informasi yang diterima oleh Nani, bahkan ayah dan ibu WS sendiri tidak mengetahui bahwa sang putri hamil.
Keluarga WS mengetahui bahwa sang putri hamil saat WS melahirkan di kamar mandi rumahnya pada tanggal 16 Juli 2019 lalu.
Kamudian, saat itu pulalah kejadian mengerikan itu terjadi, tanpa alasan yang jelas,
WS langsung melakukan penganiayaan kepada darah dagingnya yang baru saja ia lahirkan itu di kamar mandi.
Jerit tangis sang bayi yang terdengar oleh kedua orangtua WS lantas menimbulkan kekalutan dirumahnya.
"Dia ini melahirkan pada 16 Juli 2019, di toilet rumahnya, kemudian setelah melahirkan itu, orangtua si ibu baru mengetahui bahwa Anak perempuannya ini hamil, dan melahirkan karena ada suara bayi nangis,"ungkapnya saat di jumpai Tribun di RSUD dr Soedarso Pontianak. Jumat (26/7/2019).
Baca: Selalu Disembunyikan, Wajah Putri Pertama Raisa Akhirnya Terungkap, Kembaran Hamish Daud saat Bayi ?
Saat pintu kamar mandi terbuka, seluruh keluarga WS pun langsung mengetahui sang putri melahirkan dan langsung menganiaya bayi yang dilahirkannya.
"Kemudian, pada saat itu si ibu bayi ini melakukan percobaan pembunuhan terhadap si anak yang baru di lahirkan, kemungkinan besar menggunakan gunting,".
"Dia memotong tali pusar, kemudian menusukkan di perut, lalu ada juga di rahang juga, dan ditulang rusuk, kami juga belum bisa memastikannya berapa banyak tusukan di perut, karena masih proses pemeriksaan oleh dokter,
Setelah itu pihak keluarga langsung membawa anak dari WS untuk di obati di rumah sakit Bengkayang, beruntung bayi tersebut masih dapat di selamatkan, walaupun kondisinya memprihatinkan dengan luka di sekujur tubuhnya.
"Kemudian, dari rumah dibawalah si bayi ini ke rumah sakit terdekat di Kabupaten Bengkayang," tambahnya.
Nani mengatakan bahwa saat kejadian ini terkuak, Pemerintah Kabupaten Bengkayang langsung turun bertindak dengan memberikan jaminan pengobatan untuk si bayi malang tersebut dengan merujuk perawatan.
"Dengan tanggap pemerintah Kabupaten Bengkayang langsung merujuk ke Sudarso, dan langsung di tanggapi oleh pihak rumah sakit Sudarso untuk di tangani, yang kemudian di ambil tindakan dirumah sakit untuk dilakukan penanganan operasi,"ungkapnya.
Ia mengungkapkan bahwa Kondisi sang bayi malang itupun saat ini sudah menunjukan progres yang cukup baik.
Baca: Pria di Pontianak Dikeroyok 5 Orang dan Mobilnya Dirampas, Pelaku Diduga Debt Collector
"Alhamdulillah, progres yang ditunjukkan oleh sang bayi tersebut sangat baik setelah proses operasi tersebut,"katanya.
Saat ini, posisi sang ibu bayi masih berada dirumahnya di kecamatan Seluas, di Kabupaten Bengkayang dengam pengawasan dari pihak Polsek Seluas.
"Ibunya ini masih ada di Bengkayang, dan dari pihak Polsek masih bergiliran menjaga. Si Ibu belum di tahan, karena baru selesai melahirkan, masih dirumah dan dalam pengawasan kepolisian,"ungkap Nani.
Pihak KPPAD pun akan terus melakukan pemantauan perkembangan si bayi malang tersebut pasca operasi.
"Ini bayi nampaknya strong kuat, dari sejak kasus ini, dia masih bertahan, dan progresnya sepertinya dalam perkembangan yang terus membaik,"katanya.
Terkait apa yang menyebabkan sang ibu bayi tega melakukan hal keji tersebut pihaknya pun masih belum mengetahuinya secara pasti.
"Dalam hal ini, kami belum bertemu dengan si pelaku, Kemungkinan - kemungkinan bisa saja terjadi, Apakah pertama depresi, atau kedua, karena kehamilan yang terjadikan diluar nikah, jadi ada rasa malu," tutupnya.