Menurutnya hutan yang menjadi habitat mereka, sumber makanannya telah berkurang saat musim kemarau.
Begitu pula di area perkebunan warga.
Lahan yang sedianya berisi sumber makanan, kini lebih banyak ditanami kayu-kayuan.
Karena kesulitan, monyet pun akhirnya memilih pergi ke perkampungan warga untuk mencari makan.
Sekretaris Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Masjid Saka Tunggal Cikakak, Jarwoto Andi Purnomo mengakui sejumlah monyet yang turun ke permukiman warga di musim kemarau ini.
Sesuai pengamatan, jumlah monyet-menyet yang masuk area warga masih relatif sedikit.
"Musim kemarau ini belum terlalu banyak. Saat musim liburan kemarin banyak pengunjung yang memberi makan. Jadi wisatawan yang memberi makan itu sangat berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan makan bagi monyet," ungkap Jarwo.
Menurut Andi, populasi monyet di Desa Cikakak sampai sejauh ini sudah mencapai ribuan.
Mayoritas dari mereka bernaung di hutan.
"Mereka itu berkelompok. Terhitung ada 5 kelompok monyet, sekaligus tempat bernaung di hutan," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kawanan Monyet Masuk Pemukiman Warga Desa Cikakak, Bagi Andi Sudah Biasa Kala Musim Kemarau