Secara deformasi, dalam sebulan terakhir, katanya, Gunung Tangkuban Parahu mengalami inflasi kecil bersifat lokal. Data deformasi masih mengindikasikan aktivitas Gunung Tangkuban Parahu masih belum stabil.
Secara geokimia gas, di area sekitar Kawah Ratu menunjukkan telah terjadi peningkatan kandungan gas vulkanik H2S dan S02 pada 10 Juli 2019.
Kandungan gas vulkanik semakin meningkat pada tanggal 13 Juli 2019.
Hasil pengukuran konsentrasi gas-gas itu, setelah pukul 12:00 WIB sudah cenderung menurun lagi secara cukup signifikan.
Pengukuran gas terakhir pada 21 Juli 2019 menunjukkan konsentrasi gas masih berfluktuasi dan cenderung menurun.
"Pada 24 Juli 2019 kemarin kami sudah mengirim surat evaluasi ke BPNP, Gubernur Jabar, Pemerintah Kabupaten Subang, dan Bandung Barat, yang isinya potensi adanya erupsi sangat besar," kata Gede.
Ancaman bahaya yang paling mungkin terjadi saat ini berupa hembusan gas vulkanik dengan konsentrasi berfluktuasi di sekitar Kawah Ratu yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan jiwa pengunjung, pedagang, masyarakat sekitar, bila kecenderungan konsentrasi gas-gas vulkanik tetap tinggi serta erupsi freatik dan hujan abu di sekitar kawah berpotensi terjadi tanpa ada gejala vulkanik yang jelas.
Baca: KPK Ingatkan Janji Jokowi Ungkap Kasus Novel Baswedan Dalam Waktu 3 Bulan
PVMBG pun menyatakan tingkat aktivitas Gunung Tangkuban Parahu masih Level 1 (normal), tetapi evaluasi secara menerus tetap dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan tingkat ancamannya.
PVMBG meminta masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, dan pendaki tidak unruk tidak mendekati Kawah Ratu dan Kawah Upas dengan radius 500 meter, serta tidak diperbolehkan menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkuban Parahu.
Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Gunung Tangkuban Parahu agar mewaspadai meningkatnya konsentrasi gas gas vulkanik dan dihimbau tidak berlama-lama berada di bibir kawah aktif Gunung Tangkuban Parahu agar terhindar dari paparan gas yang dapat berdampak bagi kesehatan dan keselamatan jiwa.
"Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu diharap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang letusan Gunubg Tangkuban Parahu, tetap memperhatikan perkembangan kegiatan Gunung Tangkuban Parahu yang dikeluarkan oleh BPBD setempat dan selalu mengikuti arahan dari BPBD setempat.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul PVMBG: Tangkuban Parahu Belum Stabil, Masih Keluarkan Hembusan Gas dan Air