News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ingin Sekolah Tapi Tak Punya Uang, Orangtua Malah Suruh Anak Perempuannya Jual Diri

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi perkosaan

TRIBUNNEWS.COM - Seorang perempuan muda ditangkap polisi dengan tuduhan menjual keponakannya sendiri yang butuh uang untuk sekolah.

Seorang perempuan lain yang berperan sebagai germo juga ditangkap.

Kisah ini dialami oleh DPS, seorang gadis berusia 14 tahun yang tinggal bersama adiknya, PA (9) dan kakeknya yang miskin.

Sebagai gambaran, kakek mereka bekerja serabutan di Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Si kakek harus menghidupi kedua bocah ini sejak mereka bayi.

Baca: Punya 2 Anak dari Hubungan Cinta Terlarang, Si Kakak Tak Bisa Menahan Nafsu Saat bersama Adiknya

Baca: Nunung Srimulat Terjerat Narkoba, Bagus Permadi: Kok Bisa Orangtuaku Terjerumus Seperti Ini

Baca: Di Buleleng Hewan Ternak Mati dengan Perut Berlubang, Pemiliknya Menduga Pelaku Belajar Ilmu Hitam

Ibu kedua anak itu pergi entah ke mana. Sedangkan sang ayah mengalami gangguan jiwa dan hidup menggelandang.

Jangankan sekolah, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari saja, mereka tidak sanggup.

"ASI saja tak mereka rasakan, apalagi susu kaleng. Pas mau dibawa kemarin, cuma baju di badanlah yang dipunyai PA," kata Kanit Reskrim Polsek Sunggal Iptu M Syarif Gintinglewat sambungan telepon kepada Kompas.com, Rabu (24/7/2019).

Sebelum mengenal PA, Syarif lebih dulu mengenal DPS yang menjadi korban perdagangan manusia yang melibatkan tantenya sendiri.

DPS ingin betul bersekolah, harusnya tahun ini dia berseragam putih biru (SMP).

Keinginannya itu pernah ia sampaikan saat bertemu ibunya. Namun bukan jawaban bijak yang didapatnya, si ibu malah menyuruhnya "jual diri".

Baca: Gisel Beberkan Alasannya Jatuh Cinta dengan Wijin

"Tak perlu sekolah, tak ada uang. Kalau tetap mau sekolah, jual aja dirimu..." ujar Syarif menirukan ucapan ibu DPS.

Kemiskinan yang merajalela dan niat kuat untuk merasakan bangku sekolah mengantar langkah DPS menemui tantenya SZ (23) di Kota Binjai.

SZ adalah mantan perempuan malam yang ternyata tega menjual keperawanan keponakannya sendiri.

SZ membawa DPS menemui SA alias Sri (40), kenalannya yang sehari-hari menjadi germo.

Singkat cerita, perawan DPS dijual Rp 10 juta. Laki-laki yang akan mencicipi tubuh DPS adalah polisi yang menyamar sepakat bertemu di Hotel Milala, tepi Jalan Medan-Binjai.

Hasil negosiasi, uang sebesar Rp 5 juta diserahkan tunai, sisanya akan ditransfer.

SZ dan SA menyetujuinya. Mereka bergegas menuju lokasi yang dijanjikan. Syarif pun memimpin langsung penyergapan ini.

"Kami dapat informasi dari masyarakat bahwa akan ada penjualan anak, under cover buy kami menuju TKP. Untuk menyakinkan AS dan SZ, personel memberikan uang tunai Rp 5 juta, sisanya ditransfer. Begitu mendapatkan uang, kedua pelaku diamankan,” ungkap dia.

Baca: Kemungkinan Terjun ke Politik, Putra Sulung Jokowi: Bapak Tak Pernah Memaksa atau Mengarahkan

"Hasil pemeriksaan, korban tahu dirinya akan dijual. Alasan SZ kepadanya, uang yang didapat untuk biaya sekolah. SA dan SZ kami tetapkan sebagai tersangka. Mereka melanggar Pasal 2 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara," tutur Syarif.

Usai pengungkapan, Kapolsek Sunggal Kompol Yasir Ahmadi memerintahkannya mendatangi rumah kakek korban untuk melihat langsung keadaannya.

Ternyata, apa yang diceritakan korban saat menjalani pemeriksaan polisi tentang pahitnya kehidupan mereka benar adanya.

Adik korban, PA hidup sangat memprihatinkan, dia seperti anak pengidap gizi buruk saat ditemui.

"Prihatin kali nengok keadaan mereka, jadi semakin bertambah syukur kita sama nikmat yang sudah diberikan Tuhan. Tidak semua bisa merasakan kelapangan rezeki..." suaranya tiba-tiba memberat.

Tak kuat melihat malangnya nasib kedua anak itu, mantan Kanit Reskrim Polsek Medan Timur itu mengangkat PA menjadi anaknya.

Dia ingin menyekolahkan dan memberikan penghidupan yang layak. Sementara DPS, setelah menjalani pemeriksaan, dipulangkan ke kakeknya dan menjalani pembinaan.

"Dia harus diselamatkan, supaya tak mengalami apa yang dirasakan kakaknya. Sudah lima hari di rumah, dia senang dan kerasan, anak-anak juga senang dengan kehadirannya. Mau abang sekolahkan, pokoknya diperlakukan sama seperti anak kandung sendiri..." kata ayah tiga anak ini mengakhiri percakapan.

Berita ini telah tayang di Intisari.grid.id dengan judul Anaknya Ingin Sekolah, Seorang Ibu di Sumut: Tak Perlu Sekolah, Kalau Mau Tetap Sekolah, Jual Saja Dirimu

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini