TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Meski sudah mendekam di jeruji besi Mapolres Balikpapan, SN (18), pelaku pembuangan dan pembunuhan bayi di RSUD Beriman Balikpapan pada Rabu (24/7/2019), tetap tidak mau mengaku dan membantah telah membunuh bayinya.
Bahkan dia berdalih malah ingin menyelamatkan bayinya tersebut.
Ditemui di Mapolres Balikpapan, SN yang juga bekerja sebagai Ladies Club (LC) ini menceritakan, bagaimana proses dia melahirkan hingga menewaskan buah hatinya yang baru lahir itu.
Ia menjelaskan, saat itu ia menjalani perawatan di RSUD Beriman Balikpapan dan malam harinya ia diminta pihak rumah sakit untuk diambil sampel urinenya.
Setelah memberikan sedikit urinenya kepada petugas, sekira pukul 22.45 Wita, SNI mendadak mules dan ingin buang air besar.
"Saya pun pergi ke toilet yang berada di dalam ruang IGD RSUD Beriman. Maksud saya ingin buang hajat. Namun saya terkejut, bukan hajat yang keluar, tapi bayi," ungkapnya, Selasa (30/7/2019).
Menurut SN, saat bayi itu keluar dari janinnya, memang bayi tersebut sudah tidak bergerak, bahkan tak ada suara tangisan dari mulut si bayi.
Merasa panik, dia mencoba berusaha membuat bayi tersebut dapat bergerak dan bersuara.
"Karena nggak ada suaranya, terus saya gendong, saya pangku, saya tepuk-tepuk pantatnya. Tapi nggak ada suaranya juga," jelasnya.
Baca: Peran Luhut dan Budi Gunawan di Lingkaran Dalam Jokowi
Tak lama berselang, mulut dan hidung bayi itu mengeluarkan darah.
Kondisi tersebut membuat kepanikan SN semakin menjadi-jadi.
Alhasil, tisu yang ada di dalam toilet diambilnya. Kemudian dilapkannya ke bagian muka yang terkena darah.
"Karena darah di mulutnya keluar terus, jadi saya masukin tisu ke mulutnya, habis itu saya keluarkan lagi. Tapi setelah itu saya pangku lagi, disitu memang sudah meninggal bayinya," ungkapnya.
Atas dasar ceritanya tersebut, SN membantah disebut membunuh bayinya sendiri.