"Bapak itu kadang nyarinya di makam pahlawan, tapi ini tadi ndak tau mau nyari dimana, biasanya juga di Ayani, pergi sore biasa jam 8 itu udah pulang," katanya.
Baginya, sang ayah merupakan sosok yang begitu penyayang kepada keluarga, dan sosok yang sangat perhatian kepada Keluarga.
"Bapak itu sama keluarga sayang, supel orangnya, dia juga Ndak banyak ngomong tapi sayang," katanya dengan terisak.
Ia sendiri mengetahui bahwa sang ayah meninggal pada pukul 17.00 WIB dari tetangganya.
"Tadi taunya sekitar jam 5-an, yang ngasi tau tetangga, pas datang nangis-nangis, bilang Pak Dek udah ndak ada, udah ancur, gini-gini," tuturnya.
Sebelum kepergian sang ayah, iapun mengungkapkan bahwa sempat mendapat firasat aneh, dan juga mendapati keanehan dari diri sang ayah.
"Bapak semalam itu nelpon, tapi ndak Tari angkat. Pas balik tadi pagi, lalu tadi tu pas mau tidur siang kayak ada yang bangunkan, ndak usah tidur, bangun lah kan," ungkapnya.
"Sore tadi tu ketemu bapak juga, tapi bapak tu di tegor ndak nyaut, cuman nunduk Jak. Ndak pernah-pernah bapak gitu, ndak pernah itu, baru pertama kali kayak gini, taripun mau tidur dari tadi Ndak bisa, kayak ada yang bangunkan gitu," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Kronologi Kecelakaan Maut Pengendara Motor dan Truk Kontainer di Depan Brimob Jalan Adi Sucipto