Carmi meminta izin kepada ayahnya untuk membantu meningkatkan perekonomian keluarga dengan cara menjadi TKW.
Ditahun 1991 atau tiga tahun setelah pemberangkatannya, keluarga mendapatkan kabar dari Carmi melalui surat, tapi di tahun-tahun selanjutnya kabar dari Carmi sama sekali tidak diketahui oleh pihak keluarga.
Pada tahun 1995, keluarga pun mendatangi kantor PT Umah Sejati Alwidah di Jakarta, untuk mengetahui keberadaan anaknya tersebut.
Dalam waktu singkat itu Ilyas pun berhasil berkomunikasi dengan Carmi.
Atase Ketenagakerjaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh, Sa'dullah Affandy, mengatakan, Carmi diprediksi tidak disekap oleh majikannya di sana, karena kondisi di Arab Saudi, tertutup satu dengan yang lainnya.
"Apalagi jika yang bersangkutan tidak diberi akses untuk berkomunikasi dengan keluarga atau perwakilan KBRI," kata Sa'dullah melalui pesan singkat, Kamis (1/8/2019).
Pihak KBRI optimistis dapat mengetahui keberadaan Carmi yang hingga saat ini belum ditemukan dan membawa kembali ke Indonesia untuk kembali berkumpul bersama keluarga.
"Kita doakan semuanya, baik-baik saja," katanya.