TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Polisi akhirnya bersedia membeber semua hasil penyelidikan terkait peristiwa berdarah di Dusun Balongpoh, Desa Kedungrejo, Kecamatan Waru, Sidoarjo.
Nur Aini (24) dan Muhammad Rofi'i (31) ditemukan tergeletak bersimbah darah di kamar lantai dua rumah Nur Aini.
Mereka diduga pasangan selingkuh, karena Nur Aini yang punya suami dan dua anak berada satu kamar dengan pria asal Desa Tambakcemandi, Kecamatan Sedati, Sidoarjo tersebut.
"Pelakunya dua orang. Sahit dan Kandah," ungkap Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, Senin (5/8/2019).
Menurutnya, ada saksi yang melihat dua orang ini turun dari lantai dua rumah itu dengan membawa senjata tajam yang masih berlumuran darah.
Sahit (33) warga Kedungrejo terlihat membawa celurit.
Sedangkan Kandah (37) warga Sampang Madura yang ngekos di Waru, memakai pisau untuk melukai korban.
Sahit diketahui merupakan saudara atau keluarga dari korban.
Baca: Polda Lampung Pantau RS Hingga Kebun Buru Pelaku Begal yang Terluka Usai Baku Tembak di Terbanggi
"Dia keponakan dari Lukman, suami korban perempuan," ujar Mantan Sekretaris Pribadi Kapolri Jendral Tito Karnavian tersebut.
Dia ini yang membabi-buta dengan sadis membacok korban Rofii berulang kali.
Termasuk sabetan celuritnya mengenai Nur Aini karena berusaha melerai aksi tersebut.
Sedangkan Kandah, menusuk Rofi'i menggunakan pisau.
"Dua pelaku datang ke rumah itu mencari Lukman. Tapi tidak ada di rumah, dan malah bertemu istri Lukman yang berada di kamar bersama pria lain. Keponakannya itu sakit hati, kemudian menyerang korban," sambung Zain.
Awalnya Kandah menusuk Rofi'i. Kemudian Sahit mengambil celurit yang terpajang menggantung di dinding rumah tersebut.
Dengan senjata itu, pelaku menyerang korban hingga tergeletak bersimbah darah.
Namun, kedua korban selamat dari maut. Sampai saat ini Nur Aini dan Rofii masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Apakah Lukman terlibat? Kapolres menyebut masih melakukan penyelidikan.
Lukman sudah dipanggil untuk dimintai keterangan, tapi sampai sekarang belum datang memenuhi panggilan polisi.
Peristiwa berdarah itu terjadi Senin (29/7/2019) sekira pukul 16.00 WIB.
Dan Sahit ditangkap di dekat Rumah Makan Agis di Surabaya keesokan harinya, Selasa (30/7/2019).
Sementara Kendah berhasil kabur dan sampai sekarang belum ditemukan keberadaannya.
Dia sudah dimasukkan daftar pencarian orang (DPO) kepolisian.
Polisi megimbau dia segera menyerahkan diri.
"Kami terus mengejarnya, kemanapun. Dalam keadaan hidup atau mati. Dan petugas juga masih terus melakukan penyelidikan terkait peristiwa ini, untuk mengungkap semunya," tandas Alumni Akpol 1997 tersebut.
Masih Hidup
Sebelumnya diberitakan, diduga dipicu kasus perselingkuhan, dua orang yang berada di Desa Kedung Rejo, Kabupaten Sidoarjo dibacok hingga bersimbah darah, Senin (29/7/2019).
Menurut informasi yang berhasil dihimpun TribunJatim.com, peristiwa tersebut terjadi pukul 16.30 WIB di sebuah rumah berlantai dua di Jalan Brigjen Katamso 3 RT 26 RW 6 Dusun Balongpoh Desa Kedung Rejo, Kecamatan Waru, Sidoarjo.
Berdasarkan kronologi kejadian yang didapatkan TribunJatim.com, ketika itu korban yang bernama Nur Aeni (25) diduga sedang berselingkuh dengan seorang pria yang bernama M Rofi'i (28).
Padahal korban perempuan sendiri diketahui sudah memiliki seorang suami yang bernama Lukman (30) dan telah dikaruniai dua anak yaitu laki dan perempuan.
Pelaku pembacokan diduga merupakan paman dari suami sah korban yaitu Iskandar (37) dan Sahid (35) yang kos tidak jauh dari tempat kejadian.
Saat TribunJatim.com datang ke lokasi kejadian, petugas kepolisian membawa keluar sebuah kantung jenazah berwarna kuning dari dalam rumah.
Baca: Drama 10 Menit Baku Tembak Polisi dengan Residivis Narkoba dan Begal, Warga Memilih Berlindung
Kantung jenazah tersebut dimasukkan di mobil ambulan Biddokes Polresta Sidoarjo.
Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol. Zain Dwi Nugroho membenarkan kejadian tersebut.
Zain yang datang langsung ke lokasi kejadian menjelaskan anggotanya masih melakukan olah TKP dan masih mengumpulkan keterangan dari para saksi yang ada di lokasi kejadian.
"Kita mohon doanya agar pelaku segera tertangkap dan akan kita beritahu lebih lanjut penanganannya. Dan saat ini kedua korban sedang dibawa menuju rumah sakit," ujarnya kepada TribunJatim.com.
Dia menjelaskan korban saat ditemukan terdapat luka sayatan benda tajam di tangan dan pinggang.
"Keduanya masih bernafas saat kita bawa ke rumah sakit. Dan semoga masih dapat ditangani oleh pihak rumah sakit," tandasnya.
Pembantu Teriak Minta Tolong
Kejadian pembacokan pasangan yang diduga selingkuh di sebuah rumah berlantai dua di Jalan Brigjen Katamso 3 RT 26 RW 6 Dusun Balongpoh Desa Kedung Rejo, Kecamatan Waru, Sidoarjo diketahui pertama kali oleh pembantu korban.
Ketua RT 26 RW 6 Dusun Balongpoh Desa Kedung Rejo, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Pawi mengatakan, pembantu korban melihat kedua korban sudah bersimbah darah di lantai dua sekitar pukul 16.30 WIB.
"Setelah melihat kedua korban seperti itu akhirnya pembantu korban teriak minta tolong ke warga. Warga pun lantas segera berdatangan," ujarnya kepada TribunJatim.com, Senin (29/7/2019).
Warga sebenarnya ingin berinisiatif membawa kedua korban ke rumah sakit terdekat memakai mobil operasional desa namun setelah melihat korban seperti itu akhirnya warga urung melakukannya.
"Warga takut membawanya dan memilih melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian. Dan tak berselang lama, petugas kepolisian datang ke lokasi kejadian," tambahnya.
Pawi menjelaskan dari keterangan pembantu korban, pelaku pembacokan diketahui sudah melarikan diri.
"Pembantu korban tahunya sudah melihat kedua korban bersimbah darah seperti itu. Dan saat kejadian pembacokan itu, warga sekitar tidak ada yang mengaku mendengar suara teriakan dari dalam rumah," terangnya.
Ditinggal Suami Mudik
Wanita yang menjadi korban pembacokan yang diduga melakukan perselingkuhan di Waru Sidoarjo, saat suami sah pulang ke kampung halamannya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh TribunJatim.com di lokasi kejadian, suami sah korban tidak ada di rumah dan sedang pulang ke Sampang, Madura.
Suami sah korban yang bernama Lukman (30) pulang ke Madura sekitar pukul 11.00 WIB.
Menurut penuturan ketua RT 26 RW 6 Dusun Balongpoh Desa Kedung Rejo, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Pawi, korban dan suami sahnya merupakan pasangan yang jarang bertengkar.
"Setahu saya tidak pernah tengkar kok. Sama warga pun aktif saling menyapa juga," ujarnya kepada TribunJatim.com, Senin (29/7/2019).
Ia mengatakan pasangan tersebut bermata pencaharian berjualan ikan pindang di Pasar Waru.
Bahkan dari penuturan dari beberapa warga sekitar, korban sebenarnya sudah diperingatkan oleh saudaranya agar tidak melakukan perselingkuhan.
"Namun sepertinya tidak diindahkan oleh korban. Sehingga akhirnya terjadi peristiwa pembacokan tersebut," tandasnya.
Anaknya di Rumah Saat Kejadian
Dua anak dari korban pembacokan Dusun Balongpoh, Desa Kedung Rejo, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo berada di dalam rumah saat kejadian berlangsung.
Dua anak yang merupakan hasil dari perkawinan antara Nur Aeni atau akrab disapa Eni dengan suami sahnya, Lukman tersebut sedang tidur siang di lantai bawah ditemani oleh pembantunya.
Pemilik warung kopi yang sering didatangi korban, Khairunnisa mengatakan pada hari Senin, (29/7/2019) sekitar pukul 13.30, dua anak korban ditemani pembantunya datang ke tempatnya beli es teh.
"Setelah itu kedua anak korban dan pembantunya berpamitan langsung kembali pulang ke rumah. Sempat saya tanya kok enggak mampir kesini mbak Eni. Dan sama pembantunya dijawab kalau masih tidur tapi kita sebagai tetangganya wajar karena memang mbak Eni kerja jualan ikan pindang di pasar, berangkat pukul 01.30 dan pulang jam 06.00," ujarnya kepada TribunJatim.com, Selasa (30/7/2019).
Tiba tiba sekitar pukul 16.30, pembantu korban langsung teriak keluar rumah minta tolong warga karena melihat majikannya tersebut tergeletak bersimbah darah di lantai dua.
Baca: Petugas Butuh Waktu 3,5 Jam Evakuasi Perempuan Muda yang Coba Bunuh Diri di Badung
"Menurut penuturan pembantunya, ia tak mendengar apa apa di lantai atas. Tapi sekitar pukul 16.30, pembantunya tersebut sayup sayup mendengar jeritan minta tolong dari lantai atas dan melihat majikannya sudah tergeletak penuh darah. Akhirnya menjerit keluar minta tolong ke warga sekitar," tambahnya.
Khairunnisa kemudian menjelaskan saat ini kedua anak tersebut dititipkan di rumah kakak korban. Yang berada tak jauh dari lokasi kejadian.
"Langsung setelah ada kejadian pembacokan tersebut dititipkan ke rumah kakaknya mbak Eni. Dan sampai sekarang belum kembali lagi ke rumahnya sendiri karena masih ada garis polisi," pungkasnya kepada Tribunjatim.com.
Pengakuan Tetangga
Korban pembacokan di Desa Kedungrejo, Kecamatan Waru, Sidoarjo dikenal tetangga supel dan suka bercanda.
Korban yang bernama Nur Aini atau biasa dipanggil Eni tersebut juga sering membeli es teh di dekat warung kopi yang berada dekat dengan rumahnya.
Pemilik warung kopi, Khairunnisa mengatakan korban selalu membeli es teh antara pukul 12.30 - 13.00.
"Terakhir hari Minggu, korban beli es teh sama anaknya yang paling kecil dan saat hari Senin (29/7/2019), korban tidak nampak keluar rumah sama sekali. Malah justru kedua anak bersama pembantunya yang datang beli es teh," ujarnya kepada TribunJatim.com, Selasa (30/7/2019).
Ia menjelaskan setelah itu, kedua anak korban dan pembantunya langsung kembali pulang ke rumah.
"Aku sempat tanya kok enggak mampir kesini mbak Eni. Sama pembantunya dijawab kalau masih tidur. Kita sebagai tetangganya wajar karena memang mbak Eni kerja jualan ikan pindang di pasar, berangkat pukul 01.30 dan pulang jam 06.00," tambahnya.
Dia menambahkan, korban ini orangnya ramah dan suka bercanda saat datang beli es teh di tempatnya.
"Kalau beli es teh disini, mesti guyon dulu sama tetangga yang lain. Apalagi anaknya selain memang suka bercanda juga menurut saya cantik dan enggak sombong," terangnya.
Khairunnisa mengaku, ia dan warga sekitar kaget dengan peristiwa pembacokan tersebut
"Pastinya kaget dan heran saat mendengar kalau ada pembacokan itu. Apalagi saat itu mbak Eni ditemukan sama laki laki bukan suaminya dan warga sekitar tidak ada yang mengenalnya," jujurnya.
Dirinya heran, sejak kapan peristiwa yang diduga perselingkuhan tersebut terjadi dan jam berapa masuknya si pria yang bukan suaminya tersebut ke rumah korban.
"Warga bingung lewat mana laki-laki yang bukan suaminya tersebut masuk rumah korban tanpa diketahui para tetangga. Mungkin saja lewat pintu belakang yang tembus ke kamar mandi rumah korban. Tapi kayaknya sekarang sudah ditutup sama petugas polisi setelah kejadian pembacokan," tandasnya.
Dirawat di Rumah Sakit
Dua korban pembacokan di Dusun Balongpoh, Desa Kedungrejo, Kecamatan Waru, Sidoarjo ternyata selamat.
Keduanya masih hidup dan menjalani perawatan di rumah sakit hingga, Selasa (30/7/2019).
"Iya, dua korban masih hidup. Sekarang sedang menjalani perawatan di rumah sakit," ungkap Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Ali Purnomo, Selasa siang.
Kabar tersebut terbilang unik karena dalam proses evakuasinya, korban sudah diangkut menggunakan kantong jenazah. Korban pertama dan kedua memang tidak bersamaan proses evakuasinya.
"Korban perempuan dievakuasi pertama sekira pukul 16.30 WIB. Sedangkan korban pria diangkut sekira pukul 18.30 WIB menggunakan kantong jenazah," ujar warga yang sempat melihat proses evakuasi di lokasi kejadian.
Dua korban pembacokan itu adalah Nur Aini (25) dan Muhammad Rofii (28). Keduanya ditemukan tergeletak bersimbah darah di kamar lantai dua rumah Nur Aini.
Perempuan penjual ikan itu diduga menjalin hubungan gelap alias berselingkuh dengan Rofii. Saat kejadian, suami Nur Aini sedang berada di luar kota. Dua anaknya juga sedang berada di luar rumah.
Diketahui peristiwa berdarah ini setelah warga mendengar teriakan Sum, pembantu di rumah Aini. Warga berdatangan, dan melihat kondisi korban sudah tergeletak bersimbah darah.
Aini, tergeletak di lantai memakai kaos hitam dan bawahan jarik. Rofii juga tergeletak pakai kaos hitam dengan celana jins.
Baca: Pelaku Perusakan Rumah Menteri Susi Ditangkap, Ibunda Mengaku AS Sangat Membenci Bu Susi
Saat ditemukan warga, Aini masih bernapas. Dia langsung dievakuasi dengan mobil pikap menuju RS Bhayangkara Polda Jatim.
Sementara Rofii baru dievakuasi petugas pukul 18.30 WIB, diangkut dengan kantong jenazah menuju rumah sakit yang sama.
Ternyata, dua korban itu masih selamat. Hingga sekarang, mereka masih menjalani perawatan di rumah sakit yang berada di jalan A Yani Surabaya tersebut.
Polisi juga masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap peristiwa ini. Selain melakukan olah TKP, petugas juga terus mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi.
"Petugas masih terus melakukan penyelidikan. Sejumlah alat bukti dan petunjuk-petunjuk telah dikumpulkan. Semoga dalam waktu dekat bisa terungkap semua," urai Kasat Reskrim.
Dari pemeriksaan terhadap korban, diketahui ada sejumlah luka akibat benda tajam di pinggang dan tangannya. Luka itu diduga akibat serangan dari pelaku.
Korban Hamil 3 Bulan
Nur Aini (25), korban pembacokan di rumahnya sendiri di Dusun Balongpoh, Desa Kedungrejo, Kecamatan Waru, Sidoarjo ternyata sedang hamil tiga bulan.
Perempuan penjual ikan itu adalah istri dari Lukman.
"Dia punya dua anak dan sekarang sedang hamil tiga bulan," ujar beberapa warga sekitar.
Saat kejadian, suaminya sedang di luar kota.
Sementara Nur Aini ditemukan tergeletak bersimbah darah di kamar lantai dua rumahnya.
Selain dia, di sebelahnya juga ada Muhammad Rofii, pria 28 tahun yang juga tergeletak bersimbah darah.
Diduga, mereka ini pasangan selingkuh.
"Petugas masih melakukan penyelidikan. Semua kemungkinan sedang didalami," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Zain Dwi Nugroho.
Nur Aini sudah punya dua anak, yang pertama berusia 7 tahun sudah kelas 2 SD, dan anak keduanya masih belum sekolah.
Aini sendiri sedang hamil tiga bulan anak ketiganya.
Meski ditemukan dalam kondisi tergeletak bersimbah darah, Aini dan Rofii masih hidup.
Keduanya masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Surabaya.
Peristiwa berdarah ini terjadi Senin (30/7/2019) sekira pukul 16.30 WIB.
Orang pertama yang mengetahui ada Sum, pembantu rumah tangga di rumah Aini.
Dia berteriak, kemudian warga berdatangan, dan melihat kondisi korban sudah tergeletak bersimbah darah.
Saat ditemukan warga, Aini masih bernapas. Dia langsung dievakuasi dengan mobil pikap menuju RS Bhayangkara Polda Jatim.
Sementara Rofii baru dievakuasi petugas pukul 18.30 WIB, diangkut dengan kantong jenazah menuju rumah sakit yang sama.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Peristiwa Berdarah di Waru Sidoarjo, Satu Pelaku Masih Kerabat Suami Korban, Pelaku Lain Kabur