Ahli vulkanologi Surono memiliki beberapa catatan tentang fenomena erupsi Tangkuban Parahu.
Tangkuban Parahu tetap memberi tanda sebelum erupsi
Baca: Gunung Tangkuban Parahu Ditutup Selama 3 Hari, Polisi Sebut Larangan Kunjungan Bisa Diperpanjang
Surono selalu berkata, alam akan memberikan tanda bila ada suatu aktivitas, tak terkecuali bila gunung api akan erupsi. Hal ini pula yang dilakukan Tangkuban Parahu.
"Alam itu setiap akan ada kejadian, ada tanda-tandanya," ungkap Surono melalui sambungan telepon.
"Banyak hal tanda-tanda alam yang dapat diamati, termasuk juga kalau akan ada letusan gunung api. Masyarakat bilang hewan akan turun dari puncak, kan itu semua tanda-tanda," imbuhnya.
Sudah tidak normal sejak 2013
Baca: Tukang Bandrek Ini Yang Paling Belakangan Turun Saat Tangkuban Parahu Erupsi, Apa yang Dilakukannya?
Ahli vulkanologi Surono mengatakan bahwa tidak ada yang tiba-tiba dari letusan Tangkuban Parahu.
"Terakhir saya tangani 2013. Itu enggak normal juga," ujar Surono.
"Walaupun, saya sering tidak akur dengan pengelola wisata di situ. Tapi bagi saya tidak masalah, (karena) lebih baik kita sedia payung saat langit terlihat mendung," tambahnya menganalogikan keadaan Tangkuban Parahu.
Ketika ditanya mengenai jenis erupsi yang terjadi tiba-tiba hari ini, Surono menyebut Tangkuban Parahu mengalami letusan freatik.
"(Sejak 2013) telah terjadi letusan freatik," pungkasnya.
Letusan freatik masih bisa membahayakan manusia
Baca: Pohang Tega Begal Teman Sendiri, Ini Modusnya
Surono mengatakan, jenis erupsi yang terjadi di Tangkuban Parahu adalah letusan freatik.
"Sebetulnya saya tidak takut, dari yang saya alami, paling hanya letusan-letusan freatik atau yang sifatnya dominan uap air," sambungnya.